Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BKKBN Soroti Keberhasilan Kabupaten Kampar Turunkan Stunting Hampir 20 Persen dalam 4 Tahun

Kompas.com - 05/03/2024, 14:58 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyoroti keberhasilan Kabupaten Kampar yang berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan dari tahun ke tahun.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan, prevalensi stunting di Kampar sebesar 32,99 persen pada 2019, lalu menjadi 23,7 persen pada 2020, dan turun menjadi 25,7 persen pada 2021, serta 14,5 persen pada 2022.

Itu berarti, prevalensi stunting di Kabupaten Kampar pada 2022 mendekati target nasional, yakni 14 persen.

Hal itu terungkap dalam acara Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) Tahun 2024 yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau serentak di seluruh kabupaten dan kota di Kantor Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Senin (4/3/2024). 

Kepala BKKBN Dokter Hasto mengatakan, lewat kegiatan tersebut, seluruh pihak bisa lebih memahami apa makna sebenarnya AKS.

Baca juga: Kejar Target Penurunan Stunting, BKKBN: Nikahlah pada Usia yang Tepat

“Itulah makna besar AKS. Bukan audit uang, bukan kinerja, tetapi lebih banyak kepada kasus stunting-nya. Saya senang AKS benar-benar di-launching dengan sangat baik sehingga bisa dipahami semuanya,” ujarnya saat menjadi keynote speaker.

Dokter Hasto mengatakan, audit itu untuk mencari underlying problem yang mendasari stunting

Dengan begitu, satu per satu kasus stunting akan teridentifikasi dan ditindaklanjuti dengan rekomendasi intervensi yang tepat sasaran sesuai permasalahannya. 

Dari hasil AKS tersebut, pihak terkait akan bisa membedakan penyebab stunting yang terjadi antara kabupaten satu dengan kabupaten lainnya. 

Dia mengatakan, di Kampar, terdapat 44 Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang berasal dari berbagai pihak baik perusahaan, lembaga, dan pribadi. Oleh karenanya, seluruh anak yang masih stunting sudah mempunyai BAAS.

Baca juga: Kepala BKKBN Jelaskan Penyebab Stunting, dari Usia Perkawinan hingga Botol Tidak Steril

“Saya sudah keliling ke seluruh Indonesia, yang 'ngeroyok' stunting, seperti di Kampar ini saya belum lihat. Ngeroyok stunting-nya ini serius sekali,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (5/3/2024).

Dokter Hasto mengatakan, dengan dukungan dan gotong royong semua pihak di Kabupaten Kampar, dia optimistis bahwa penanganan stunting akan berjalan lebih baik.

Penanganan stunting, sebut dia, harus terus digenjot, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi target penurunan angka stunting nasional sebesar 14 persen pada tahun ini.

“Menariknya, di Kabupaten Kampar, jangankan pada akhir 2024, akhir 2022 lalu saja sudah mencapai 14 persen,” katanya.

Dokter Hasto mengatakan, kerja keras dan upaya yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Kampar luar biasa.

Baca juga: Target BKKBN pada 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen, Unmet Need 7,40 Persen

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com