Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Makan Siang Gratis Masih Digodok, Kemenko PMK: Presidennya Belum Dilantik

Kompas.com - 04/03/2024, 16:50 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengaku belum bisa memastikan porsi anggaran yang disiapkan untuk program makan siang gratis usulan calon presiden Prabowo Subianto.

Deputi I Kemenko PMK Nunung Nuryartono menekankan bahwa program makan siang gratis masih digodok oleh pemerintah karena presiden terpilih belum diumumkan.

Seperti diketahui, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam penghitungan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU). 

"Kemungkinan akan ada porsi anggaran, nanti berikutnya ya (disampaikan) karena ini kan masih digodok untuk program maakn siang gratis, presidennya belum dilantik jadi kita belum bisa diskusi," kata Nunung di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Makan Siang Gratis Dibahas meski Prabowo Belum Terpilih, TKN: Loh, Pemimpin Dunia Sudah Beri Selamat

Hal ini disampaikan Nunung merespons pertanyaan mengenai dampak program makan siang gratis terhadap anggaran perlindungan sosial yang anggarannya hampir mencapai Rp 500 triliun.

Nunung memastikan bahwa program perlindungan sosial akan tetap dilanjutkan, tetapi ia menekankan bahwa anggaran program makan siang gratis masih dirumuskan oleh pemerintah.

"Progam makan gratis ini kira-kira seperti apa, tentu masih dirumuskan, masih dirumuskan mekanismenya sperti apa, nanti anggarannya seperti apa dan seterusnya saya kira juga masih dirumuskan," ujar dia.

Nunung juga memberi jawaban serupa ketika ditanya soal wacana mengalihkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratiis.

Baca juga: Tolak Makan Siang Gratis, Relawan Anies: Tidak Mendidik!


"Saya kira sabar, kita juga masih belum lihat seperti apa programnya, memang masih harus dirumuskan," kata dia.

Seperti diketahui, makan siang gratis adalah salah satu janji kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Tinjau Pilot Project Makan Siang Gratis di Tangerang, Airlangga: Kami Ingin Lihat SOP-nya

Meski Prabowo-Gibran belum dilantik bahkan ditetapkan sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih, program tersebut sudah dibahas oleh Presiden Joko Widodo bersama para pembantunya.

Program makan siang gratis menjadi salah satu topik bahasan dalam sidang kabinet paripurna yang membahas rencana kerja pemerintah dan kerangka kerja ekonomi makro 2025 pada Senin (26/2/2024) lalu.

Ketika membuka rapat itu, Jokowi menekankan bahwa program kerja pemerintah mesti mengakomodasi program dari presiden terpilih.

Baca juga: Pemerintah Bahas Program Makan Siang Gratis, Anies: Dasar Hukumnya Apa?

"Terkait rencana kerja pemerintah (RKP) dan kebijakan fiskal tahun 2025. RKP dan kebijakan fiskal adalah jembatan untuk menjaga keseimbangan pembangunan dan mengakomodasi program-program Presiden terpilih hasil Pilpres 2024," ujar Jokowi.

"Tapi ini juga kita sambil tunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil Pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih," kata dia.

Tidak hanya itu, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sudah menggelar simulasi makan siang gratis di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com