JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Herman Khaeron mengatakan anggaran makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak masih dalam taraf uji coba.
Menurutnya, anggaran pasti untuk makan siang gratis bergantung pada tingkat inflasi di Indonesia.
Dirinya merespons Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang mempertanyakan apakah makan siang seharga Rp 15.000 mengenyangkan atau tidak.
Baca juga: Kabinet Jokowi Bahas Makan Siang Gratis, PDI-P: Bangun Skenario Pemilu Sudah Selesai
"Namanya uji coba kan. Uji coba kan nanti diukur dengan Rp 15.000 kan ini kan tergantung tingkat inflasi. Kalau inflasinya bisa lebih rendah, ditekan, tentu harga-harga bisa lebih murah," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
"Kalau harga-harga lebih murah, tentu ongkos satuan per makan siang ini juga bisa lebih murah. Kalau lebih murah dengan harga Rp 15.000 tentu nanti ini bisa sesuai dengan kadar gizi yang telah ditentukan," sambungnya.
Herman menjelaskan, jika ternyata tingkat inflasinya tinggi, maka anggaran makan siang gratis akan menyesuaikan.
Lagipula, kata dia, di tahap uji coba ini mereka memang masih mengukur semaksimal mungkin terkait harga hingga gizi dalam makanannya.
Herman menyebut harga bahan pangan di masing-masing daerah juga menjadi penentu anggaran makan siang gratis.
"Tapi kalau dengan masing-masing wilayah, tentu kalau di Jakarta mungkin agak beda. Karena di sini kan daya belinya juga tinggi. Kemudian tingkat harga juga lebih tinggi. Tapi kalau di daerah kan lebih rendah," jelas Herman.
Herman mengaku sudah melakukan kunjungan kerja ke beberapa industri yang menyiapkan makan siang.
Hanya saja, ketika ditemui, harga makan siang untuk satuannya cuma Rp 6.500, yang mana itu sangat rendah.
"Bahkan ada yang Rp 6.500, itu yang saya kritik, terlalu rendah. Saya minta untuk dinaikkan. Tapi kalau merujuk kepada satuan harga FAO yang Rp 18.000 juga kayaknya berlebihan banget gitu. Nah memang harus dicari pada tingkat berapa," katanya.
Herman menegaskan yang paling penting dalam program makan siang gratis adalah komposisi dari makanan itu sendiri.
Dengan begitu, kebutuhan gizi anak yang menjadi sasaran bisa terpenuhi.
"Dan kemudian tentu ini dalam rangka memperbaiki nutrisi dan gizi supaya ke depan menjadi generasi yang unggul," imbuh Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.