Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Anggaran Makan Siang Gratis Rp 15.000 Per Anak Masih Uji Coba

Kompas.com - 29/02/2024, 16:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Herman Khaeron mengatakan anggaran makan siang gratis sebesar Rp 15.000 per anak masih dalam taraf uji coba.

Menurutnya, anggaran pasti untuk makan siang gratis bergantung pada tingkat inflasi di Indonesia.

Dirinya merespons Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang mempertanyakan apakah makan siang seharga Rp 15.000 mengenyangkan atau tidak.

Baca juga: Kabinet Jokowi Bahas Makan Siang Gratis, PDI-P: Bangun Skenario Pemilu Sudah Selesai

"Namanya uji coba kan. Uji coba kan nanti diukur dengan Rp 15.000 kan ini kan tergantung tingkat inflasi. Kalau inflasinya bisa lebih rendah, ditekan, tentu harga-harga bisa lebih murah," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

"Kalau harga-harga lebih murah, tentu ongkos satuan per makan siang ini juga bisa lebih murah. Kalau lebih murah dengan harga Rp 15.000 tentu nanti ini bisa sesuai dengan kadar gizi yang telah ditentukan," sambungnya.

Herman menjelaskan, jika ternyata tingkat inflasinya tinggi, maka anggaran makan siang gratis akan menyesuaikan.

Baca juga: Ingin Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis, Pemilik Warteg: Semoga Persyaratannya Tidak Dipersulit

Lagipula, kata dia, di tahap uji coba ini mereka memang masih mengukur semaksimal mungkin terkait harga hingga gizi dalam makanannya.

Herman menyebut harga bahan pangan di masing-masing daerah juga menjadi penentu anggaran makan siang gratis.

"Tapi kalau dengan masing-masing wilayah, tentu kalau di Jakarta mungkin agak beda. Karena di sini kan daya belinya juga tinggi. Kemudian tingkat harga juga lebih tinggi. Tapi kalau di daerah kan lebih rendah," jelas Herman.

Herman mengaku sudah melakukan kunjungan kerja ke beberapa industri yang menyiapkan makan siang.

Baca juga: Makan Siang Gratis Dibahas di Istana, Benny Rhamdani: Janji Prabowo-Gibran, Anehnya yang Bayar Pak Jokowi

Hanya saja, ketika ditemui, harga makan siang untuk satuannya cuma Rp 6.500, yang mana itu sangat rendah.

"Bahkan ada yang Rp 6.500, itu yang saya kritik, terlalu rendah. Saya minta untuk dinaikkan. Tapi kalau merujuk kepada satuan harga FAO yang Rp 18.000 juga kayaknya berlebihan banget gitu. Nah memang harus dicari pada tingkat berapa," katanya.

Herman menegaskan yang paling penting dalam program makan siang gratis adalah komposisi dari makanan itu sendiri.

Dengan begitu, kebutuhan gizi anak yang menjadi sasaran bisa terpenuhi.

"Dan kemudian tentu ini dalam rangka memperbaiki nutrisi dan gizi supaya ke depan menjadi generasi yang unggul," imbuh Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com