JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP BRIN) Firman Noor menilai, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan bakal jadi pemerintahan lanjutan Presiden Joko Widodo.
Pasalnya, Jokowi bakal dilibatkan untuk menyusun kabinet Prabowo, bahkan menentukan arah kebijakan pemerintah ke depan.
“Ini sangat bisa diterjemahkan bahwa betul ini merupakan suatu kelanjutan,” kata Firman kepada Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
Sebenarnya, kata Firman, boleh saja seorang calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) meminta nasihat ke presiden-presiden sebelumnya.
Namun, mengingat sejak awal Jokowi cawe-cawe terhadap langkah Prabowo-Gibran, Firman menyebut, pemerintahan ke depan tak ubahnya kelanjutan dari rezim Jokowi.
Baca juga: Soal Jokowi Dilibatkan Susun Kabinet Prabowo, Pratikno: Kabinet Mendatang, Urusan Presiden Mendatang
“Substansinya saya kira hanya merupakan kontinuitas saja,” ujar Firman.
“Mungkin orang-orangnya bisa berbeda, tapi substansinya akan sama. Jadi the same wine in the different bottles (anggur yang sama dalam botol yang berbeda) saja,” tuturnya.
Firman pun memprediksi, pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan tak akan banyak memberikan perubahan. Dengan besarnya intervensi Jokowi, kehidupan bernegara bakal berjalan seperti 10 tahun belakangan.
“Kita bisa punya hak untuk sedikit pesimistis bahwa akan ada satu perubahan signifikan dalam kehidupan bernegara kita, termasuk kehidupan keseharian masyarakat,” katanya.
Atas situasi demikian, Firman berpandangan, dibutuhkan peran kuat dari partai politik (parpol) oposisi. Partai oposisi penting untuk mengawasi jalannya pemerintahan.
Selain parpol, penting pula masyarakat yang bertindak sebagai oposan, supaya fungsi kontrol terhadap pemerintah berjalan baik.
“Jangka panjangnya adalah pendidikan politik. Saya kira pendidikan politik dan kemandirian ekonomi itu proyek jangka panjang untuk membuat masyarakat menjadi lebih mandiri, siapa pun yang memerintah,” tandas Firman.
Sebagaimana diberitakan Kompas.id, Kamis (22/2/2024), kubu Prabowo-Gibran sudah mulai merancang postur kabinet pada bidang ekonomi dengan melibatkan Jokowi. Padahal, hasil penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 belum selesai.
Alasan mengapa mereka sudah mulai merancang anggota kabinet sektor perekonomian karena situasi pada masa mendatang diprediksi akan mengalami masa yang cukup menantang di dalam dan luar negeri.
Baca juga: Jubir Sebut Prabowo Tak Cuma Libatkan Jokowi soal Kabinet, tapi Juga SBY
Adapun pelibatan Jokowi dalam merancang anggota kabinet di bidang ekonomi lantaran pemerintahan mendatang dianggap memerlukan sosok dengan kompetensi dan kemampuan berpikir strategis dalam merumuskan kebijakan ekonomi.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, mengatakan, selain terlibat dalam penyusunan kabinet, Jokowi juga akan diberikan peran dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan mendatang.
Dradjad menyebut faktor popularitas menjadi alasan mengapa peran Jokowi begitu signifikan di pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.
"Jadi dengan peranan yang sebegitu besar, apalagi Mas Gibran juga menjadi wapresnya, saya rasa wajar kalau Beliau mempunyai peranan yang signifikan nanti di dalam pembentukan pemerintahan maupun kebijakan yang akan datang," ujar Dradjad dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (23/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.