Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Ungkap Pertemuan AHY dan Jokowi di Yogyakarta Tak Bahas Posisi Menteri

Kompas.com - 24/02/2024, 08:32 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengatakan, Presiden Joko Widodo sebelumnya tidak pernah berkomunikasi soal kabinet dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Termasuk pada saat pertemuan antara Presiden Jokowi dengan AHY di Yogyakarta pada 28 Januari 2024 lalu.

"Pak Jokowi tidak pernah ada komunikasi tentang kabinet apa. Paling tidak yang terakhir kemarin pertemuan di Yogya itu sebenarnya tidak ada pembicaraan," ujar Andi dalam wawancara khusus GASPOL Kompas.com yang disiarkan pada Jumat (22/2/2024).

Baca juga: Ungkap Alasan AHY Terima Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Demokrat: Kami Tak Menggusur Siapa Pun ...

Andi mengungkapkan, pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi di Yogyakarta lebih banyak membahas soal masalah kenegaraan, pemilu, dan saling bertukar pandangan.

"Mungkin dalam tukar pandangan itu Pak Jokowi cocok dengan Mas AHY. Tiba-tiba Senin malam (19/2/2024) lalu Mas AHY ditelepon sama Mas Pratikno Mensesneg diminta ke Istana ketemu oleh Presiden," jelasnya.

Saat AHY datang ke Istana pada Selasa (20/2/2024) itulah Presiden Jokowi menawarkan posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Menurut Andi, Partai Demokrat sebenarnya berkoalisi dengan Prabowo Subianto dalam konteks Pemilu 2024.

Sehingga pada awalnya tetap akan menjadi oposisi pada pemerintah Presiden Jokowi.

Baca juga: Didampingi AHY, Jokowi Resmikan Bendungan Lolak di Sulut

"Kami sebenarnya berkoalisinya dengan Pak Prabowo. Koalisi Indonesia Maju di dalam Pemilu 2024 ini. Bukan koalisi pemerintahan Presiden Jokowi," ungkap Andi.

"Karena bayangan kami sebenarnya adalah nanti kalau pun diminta oleh presiden terpilih Prabowo Subianto masuk dalam pemerintahan, itu pemerintahan 2024-2029. Tapi tiba-tiba mungkin ada perkembangan terbaru, dan kemudian mungkin Pak Jokowi membutuhkan Mas Agus dan juga Partai Demokrat dalam pemerintahan," lanjutnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu pun menyebutkan, setelah mendapat tawaran Presiden Jokowi, AHY berkonsultasi kepada Prabowo.

Selain itu juga meminta restu kepada ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca juga: Kilas Balik Saat AHY Kritik Food Estate dan UU Ciptaker, Kini Sejalan dengan Jokowi

"Ya kami telah berkonsultasi, melaporkan kepada Pak Prabowo. Mas AHY punya etika. Karena itu setelah mendapatkan tawaran dari Pak Presiden menghadap kepada Pak Prabowo ini ada tawaran begini, kepada Pak Prabowo," ungkapnya.

"Dan dalam kesempatan itu Pak Prabowo justru mendorong Mas AHY untuk masuk dalam pemerintahan. Dan setelah juga dapat restu dari Pak SBY, bismillah Mas AHY masuk dalam pemerintahan," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah telah resmi melantik AHY sebagai Menteri ATR/BPN di Istana Negara para Rabu (21/2/2024).

AHY menggantikan posisi pejabat sebelumnya yakni Hadi Tjahjanto yang pada hari yang sama dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Sebelumnya sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi AHY bersama Partai Demokrat selalu menjadi pihak oposisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com