Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jembatani Komunikasi Semua Tokoh Politik, Jokowi Khawatir soal Kekuasaan Pasca-Pilpres?

Kompas.com - 19/02/2024, 17:47 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga menilai, Presiden Jokowi berkeinginan membuat politik rekonsiliasi kembali dilakukan jika capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi menang Pilpres 2024.

Menurut dia, hal itu bisa dilihat dari pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang digelar 4 hari usai pemungutan suara Pemilu 2024. 

Diketahui, Partai Nasdem adalah parpol yang mendukung pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Usai pertemuan dengan Paloh, Jokowi juga menyatakan bahwa ia ingin menjembatani komunikasi antar semua tokoh politik.

"Pertemuan ini sebagai bentuk kekhawatiran Jokowi atas posisi kekuasaan pasca Pemilu, sekaligus Jokowi ingin membuat pemerintahan Prabowo dan Gibran senada dengan masa Jokowi yang minim oposisi," ucap Dedi saat dihubungi, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Bertemu Surya Paloh, Jokowi: Saya Hanya Jadi Jembatan untuk Semua...

Jika Prabowo-Gibran resmi menang pilpres, politik rekonsiliasi pun berpeluang kembali terjadi.

"Tawaran berbagai peluang besar kemungkinan akan kembali diobral," ucap Dedi.

Selain itu, Dedi berpandangan pertemuan kemarin sebagai bentuk rayuan dari Jokowi kepada Surya Paloh agar menerima hasil pilpres tanpa ada perlawanan.

Menurut dia, Jokowi tentu tidak akan membiarkan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, mendapat konflik usai pilpres.

"Jokowi tidak mungkin tidak kembali membela putranya dalam gejolak Pemilu yang baru saja usai," ucap dia.

Baca juga: PDI-P Siap Jadi Oposisi, Gerindra: Prabowo Ingin Rangkul Semua Kekuatan

Jika Nasdem mau menerima hasil pemilu tanpa perlawanan, menurut dia, tentu akan ada tawaran atau imbalan yang diberikan.

Dia menyebut imbalan itu bisa berupa pemutihan atas permusuhan atau renggangnya hubungan Jokowi dan Surya Paloh selama ini.

"Dan bukan tidak mungkin Nasdem kembali merapat ke pemrrintahan, memperkuat Prabowo, karena memang mereka tidak miliki persoalan," tambah dia.

Diketahui, pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara pada Minggu (18/2/2024) malam digelar di Istana, Jakarta.

Presiden Joko Widodo mengaku hanya bertindak sebagai penghubung atau jembatan untuk semua hal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com