Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Dinilai Akan Rekonsiliasi Politik untuk Amankan Dukungan di Parlemen

Kompas.com - 17/02/2024, 18:21 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik Adi Prayitno menilai capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melakukan politik rekonsiliasi dengan dua kompetitornya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Prabowo-Gibran unggul dari pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

“Ya kalau melihat kecenderungan politiknya memang sangat memungkinkan dan itu kebutuhan,” kata Adi saat dihubungi, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Hasil Quick Count LSI: Prabowo-Gibran Hanya Kalah di 3 Provinsi, Unggul di 35 Provinsi

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) mengatakan, politik rekonsiliasi menjadi kebutuhan di Indonesia guna mengamankan dukungan di parlemen atau DPR RI.

“Di Indonesia itu merangkul pihak yang kalah itu kebutuhan. Terutama kebutuhan untuk mengamankan dukungan politik di parlemen,” ujar Adi.

Dia menjelaskan Prabowo-Gibran akan melakukan politik rekonsiliasi agar usulan atas kebijakan politik di pemerintahan nanti tidak mendapatkan perlawanan serta berjalan mulus.

Hal ini hanya bisa dilakukan jika dukungan ke Prabowo-Gibran di Parlemen tinggi atau di atas 60 persen suara.

“Kalau per hari ini dukungan politik Prabowo Gibran Cuma 45 persen, sebisa mungkin minimal dukungan politik parlemennya ya 55 atau 60 persen,” ujar Adi.

“Jadi merangkul pihak lawan itu kalau kita membaca demi kepentingan politik taktis strategis adalah kebutuhan. Ya itu memprkuat barisan parlemen,” tambah dia.

Di lain sisi, Adi berharap jika Prabowo-Gibran memenangkan Pemilu 2024, mereka sebaiknya tidak melakukan politik rekonsiliasi mengajak lawannya bergabung ke koalisi.

Sebab, menurut dia, jika semua lawan politik bergabung dengan penguasa, tentu akan menghilangkan makna dari pelaksanaan pemilu.

“Oleh karena itu ya bagi saya boleh juga ini dicoba oleh Prabowo-Gibran, supaya yang kalah enggak dirangkul gitu loh. Biar pemilu itu ada nilainya,” kata dia.

Baca juga: PKB dan Nasdem Diprediksi Bakal Loncat Gabung Koalisi Prabowo

Diberitakan sebelumnya, capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai memberikan sinyal untuk merangkul lawan politiknya.

Sinyal lobi-lobi politik ini sempat diutarakan langsung oleh Prabowo dan Gibran dalam pidatonya usai unggul dalam hasil hitung cepat quick count pemungutan suara di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).

"Kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan. Kami akan menjadi presiden dan wakil presiden untuk seluruh rakyat Indonesia," kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Gibran juga mengaku ingin sowan ke pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dalam pidatonya, Gibran menjelaskan, pasangan calon lain adalah saudara.

"Saya juga secara pribadi ingin segera sowan ke paslon nomor 1, paslon nomor 3," ujar Gibran.

Baca juga: Hasil Quick Count LSI: Anies-Muhaimin 25,27 Persen, Prabowo-Gibran 57,63 Persen, Ganjar-Mahfud 17,09 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com