JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas pascapencoblosan pada 14 Februari 2024 menunjukkan tingkat loyalitas pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 relatif tinggi.
Pada survei pascapencoblosan ini, sebanyak 70,2 persen responden pemilih PKS adalah sekaligus pemilih partai pada edisi Pemilu 2019.
"Artinya, kelompok pemilih partai ini cukup memiliki loyalitas yang tinggi terhadap PKS sebagai pilihan partai yang kembali mereka percaya dan dicoblos saat pemungutan suara," demikian dituliskan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dalam Kompas.id, Kamis (15/2/2024).
Tingkat loyalitas pemilih PKS dari hasil survei pascapencoblosan sebenarnya relatif konsisten karena terbaca juga di sejumlah yang dilakukan Litbang Kompas.
Baca juga: Analisis Litbang “Kompas”: Loyalitas Pemilih PDI-P Menurun pada Pileg 2024 karena Faktor Jokowi
Pada survei Januari 2022, misalnya, tingkat loyalitas pemilih partai yang berbasis pemilih Muslim perkotaan dan terdidik ini mencapai 75 persen. Angka ini relatif konsisten dengan beberapa survei yang dilakukan Litbang Kompas berikutnya.
Dengan kata lain, dari sembilan partai politik pemilik kursi DPR, PKS menjadi partai politik dengan tingkat loyaslitas pemilih yang relatif tinggi.
Sementara, tingkat loyalitas pemilih PDI Perjuangan (PDI-P) cenderung menurun dibandingkan survei sebelum pemilihan yang dilakukan Litbang Kompas.
Dalam survei pascapencoblosan, loyalitas pemilih PDI-P mencapai angka 47,2 persen. Angka ini cenderung menurun jika dibandingkan rata-rata loyalitas yang terbaca sebelum pemilu yang mencapai angka 70 persen.
Baca juga: Analisis Litbang “Kompas”: Ganjar-Mahfud Belum Sepenuhnya Diterima oleh Pemilih PDI-P
Penurunan loyalitas pemilih PDI-P ini tidak lepas dari terjadinya perubahan konfigurasi politik pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Perubahan konfigurasi politik ini terkait pecah kongsinya Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P, dengan kebijakan dan langkah politik partai banteng dalam pilpres.
"Faktor Jokowi, diakui atau tidak, turut memberikan pengaruh yang sedikit banyak membuat daya elektoral PDI-P cenderung terganggu sehingga mengurangi potensi pemilih loyal mereka yang sebelumnya relatif konsisten memilih partai ini," tulis Yohan.
Berikut distribusi pilihan partai politik pemilih pada Pemilu 2024 mengacu pada partai politik pilihan pemilih pada Pemilu 2019 menurut survei Litbang Kompas:
Lainnya: 4,1 persen
Tidak tahu/rahasia: 3,5 persen
Adapun survei pascapencoblosan ini dilakukan Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 14 Februari 2024. Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis proporsional bertingkat di 38 provinsi di Indoensia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 1,11 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.