Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Litbang “Kompas”: Loyalitas Pemilih PDI-P Menurun pada Pileg 2024 karena Faktor Jokowi

Kompas.com - 16/02/2024, 14:12 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat loyalitas pemilih PDI Perjuangan menurut survei pascapencoblosan yang dilakukan Litbang Kompas pada Rabu, 14 Februari 2024, menurun dibandingkan dengan survei sebelum pemilihan.

Dalam survei pascapencoblosan, loyalitas pemilih PDI-P berada di angka 47,2 persen.

“Angka ini relatif menurun jika dibandingkan dengan rata-rata loyalitas yang terbaca dalam survei-survei sebelum pemilu, yakni berada di atas angka 70 persen,” demikian dituliskan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dikutip dari Kompas.id, Kamis (15/2/2024).

Menurut analisis terhadap survei Litbang Kompas, penurunan loyalitas pemilih PDI-P ini tidak lepas dari terjadinya perubahan konfigurasi politik pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, yakni pecah kongsinya Presiden Joko Widodo, yang merupakan kader PDI-P, dengan kebijakan dan langkah politik partai banteng dalam pilpres.

“Faktor Jokowi, diakui atau tidak, turut memberikan pengaruh yang sedikit banyak membuat daya elektoral PDI-P cenderung terganggu sehingga mengurangi potensi pemilih loyal mereka yang sebelumnya relatif konsisten memilih partai ini,” tulis Yohan.

Namun, dari semua partai politik peserta Pemilu 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki kecenderungan loyalitas pemilih yang paling tinggi.

Baca juga: Analisis Litbang “Kompas”: Ganjar-Mahfud Belum Sepenuhnya Diterima oleh Pemilih PDI-P

Dalam survei Litbang Kompas pascapencoblosan, sebanyak 70,2 persen responden pemilih PKS adalah sekaligus pemilih partai ini pada Pemilu 2019 lalu.

Artinya, kelompok pemilih ini cukup memiliki loyalitas yang tinggi terhadap PKS sebagai pilihan partai politik yang kembali mereka percaya dan dicoblos saat pemungutan suara Rabu, 14 Februari 2024 kemarin.

Tingkat loyalitas pemilih PKS dari hasil survei pascapencoblosan ini sebenarnya relatif konsisten karena terbaca juga di sejumlah survei sebelum pemilu yang dilakukan oleh Litbang Kompas.

Pada survei Januari 2022, misalnya, tingkat loyalitas pemilih partai yang berbasis pemilih Muslim perkotaan dan terdidik ini mencapai 75 persen.

“Angka ini rata-rata relatif konsisten dengan survei-survei yang digelar Litbang Kompas selanjutnya,” tulis Yohan.

Loyalitas pemilih PKS juga melampaui tingkat loyalitas pemilih Partai Gerindra, meski partai berlambang garuda ini memiliki sosok Prabowo Subianto sebagai ketua umum, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Berikut distribusi pilihan partai politik pemilih pada Pemilu 2024 mengacu pada partai politik pilihan pemilih pada Pemilu 2019 menurut survei Litbang Kompas:

PDI Perjuangan

  • PDI-P: 47,2 persen
  • Gerindra: 18,5 persen
  • Golkar: 6,9 persen
  • PKB: 4,2 persen
  • Demokrat: 2,5 persen
  • PKS: 2,9 persen
  • Nasdem: 4,2 persen
  • PAN: 2,6 persen
  • PPP: 1,1 persen
  • Lainnya: 4,6 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 5,3 persen

Partai Gerindra

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com