Salin Artikel

Analisis Litbang "Kompas": Pemilih PKS Paling Loyal, PDI-P Cenderung Menurun

Pada survei pascapencoblosan ini, sebanyak 70,2 persen responden pemilih PKS adalah sekaligus pemilih partai pada edisi Pemilu 2019.

"Artinya, kelompok pemilih partai ini cukup memiliki loyalitas yang tinggi terhadap PKS sebagai pilihan partai yang kembali mereka percaya dan dicoblos saat pemungutan suara," demikian dituliskan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dalam Kompas.id, Kamis (15/2/2024).

Tingkat loyalitas pemilih PKS dari hasil survei pascapencoblosan sebenarnya relatif konsisten karena terbaca juga di sejumlah yang dilakukan Litbang Kompas.

Pada survei Januari 2022, misalnya, tingkat loyalitas pemilih partai yang berbasis pemilih Muslim perkotaan dan terdidik ini mencapai 75 persen. Angka ini relatif konsisten dengan beberapa survei yang dilakukan Litbang Kompas berikutnya.

Dengan kata lain, dari sembilan partai politik pemilik kursi DPR, PKS menjadi partai politik dengan tingkat loyaslitas pemilih yang relatif tinggi.

Sementara, tingkat loyalitas pemilih PDI Perjuangan (PDI-P) cenderung menurun dibandingkan survei sebelum pemilihan yang dilakukan Litbang Kompas.

Dalam survei pascapencoblosan, loyalitas pemilih PDI-P mencapai angka 47,2 persen. Angka ini cenderung menurun jika dibandingkan rata-rata loyalitas yang terbaca sebelum pemilu yang mencapai angka 70 persen.

Penurunan loyalitas pemilih PDI-P ini tidak lepas dari terjadinya perubahan konfigurasi politik pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Perubahan konfigurasi politik ini terkait pecah kongsinya Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDI-P, dengan kebijakan dan langkah politik partai banteng dalam pilpres.

"Faktor Jokowi, diakui atau tidak, turut memberikan pengaruh yang sedikit banyak membuat daya elektoral PDI-P cenderung terganggu sehingga mengurangi potensi pemilih loyal mereka yang sebelumnya relatif konsisten memilih partai ini," tulis Yohan.

Berikut distribusi pilihan partai politik pemilih pada Pemilu 2024 mengacu pada partai politik pilihan pemilih pada Pemilu 2019 menurut survei Litbang Kompas:

PDI Perjuangan

  • PDI-P: 47,2 persen
  • Gerindra: 18,5 persen
  • Golkar: 6,9 persen
  • PKB: 4,2 persen
  • Demokrat: 2,5 persen
  • PKS: 2,9 persen
  • Nasdem: 4,2 persen
  • PAN: 2,6 persen
  • PPP: 1,1 persen
  • Lainnya: 4,6 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 5,3 persen

Partai Gerindra

  • PDI-P: 3,6 persen
  • Gerindra: 57,8 persen
  • Golkar: 5,5 persen
  • PKB: 5,6 persen
  • Demokrat: 3,0 persen
  • PKS: 7,9 persen
  • Nasdem: 5,9 persen
  • PAN: 2,2 persen
  • PPP: 0,9 persen

Lainnya: 4,1 persen

Tidak tahu/rahasia: 3,5 persen

Partai Golkar

  • PDI-P: 8,7 persen
  • Gerindra: 10,8 persen
  • Golkar: 45,6 persen
  • PKB: 4,4 persen
  • Demokrat: 4,2 persen
  • PKS: 4,2 persen
  • Nasdem: 7,3 persen
  • PAN: 4,4 persen
  • PPP: 2,1 persen
  • Lainnya: 3,3 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 5,0 persen

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

  • PDI-P: 3,1 persen
  • Gerindra: 8,8 persen
  • Golkar: 5,6 persen
  • PKB: 59,7 persen
  • Demokrat: 1,7 persen
  • PKS: 2,3 persen
  • Nasdem: 4,0 persen
  • PAN: 4,6 persen
  • PPP: 3,5 persen
  • Lainnya: 1,5 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 5,2 persen

Partai Demokrat

  • PDI-P: 5,1 persen
  • Gerindra: 14,1 persen
  • Golkar: 7,9 persen
  • PKB: 3,6 persen
  • Demokrat: 39,4 persen
  • PKS: 9,5 persen
  • Nasdem: 6,6 persen
  • PAN: 3,3 persen
  • PPP: 0,8 persen
  • Lainnya: 3,6 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 6,1 persen

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

  • PDI-P: 2,1 persen
  • Gerindra: 4,4 persen
  • Golkar: 2,1 persen
  • PKB: 3,9 persen
  • Demokrat: 1,3 persen
  • PKS: 70,2 persen
  • Nasdem: 5,5 persen
  • PAN: 1,6 persen
  • PPP: 1,8 persen
  • Lainnya: 3,8 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 3,3 persen

Partai Nasdem

  • PDI-P: 5,8 persen
  • Gerindra: 9,6 persen
  • Golkar: 5,8 persen
  • PKB: 5,3 persen
  • Demokrat: 1,0 persen
  • PKS: 2,4 persen
  • Nasdem: 62,0 persen
  • PAN: 1,9 persen
  • PPP: 2,4 persen
  • Lainnya: 2,4 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 1,4 persen

Partai Amanat Nasional (PAN)

  • PDI-P: 3,1 persen
  • Gerindra: 7,8 persen
  • Golkar: 3,6 persen
  • PKB: 2,6 persen
  • Demokrat: 2,1 persen
  • PKS: 5,2 persen
  • Nasdem: 6,3 persen
  • PAN: 56,8 persen
  • PPP: 1,0 persen
  • Lainnya: 7,4 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 4,1 persen

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  • PDI-P: 4,9 persen
  • Gerindra: 8,4 persen
  • Golkar: 4,9 persen
  • PKB: 8,4 persen
  • Demokrat: 9,1 persen
  • PKS: 12,6 persen
  • Nasdem: 5,6 persen
  • PAN: 2,1 persen
  • PPP: 35,7 persen
  • Lainnya: 3,4 persen
  • Tidak tahu/rahasia: 4,9 persen

Adapun survei pascapencoblosan ini dilakukan Litbang Kompas melalui wawancara tatap muka pada 14 Februari 2024. Sebanyak 7.863 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis proporsional bertingkat di 38 provinsi di Indoensia.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 1,11 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meski demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.

Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/16/15480311/analisis-litbang-kompas-pemilih-pks-paling-loyal-pdi-p-cenderung-menurun

Terkini Lainnya

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke