Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impian Ganjar dan Keteduhan di Banda Neira

Kompas.com - 31/01/2024, 08:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANDA NEIRA, KOMPAS.com - Pagi itu, lukisan Gunung Api Banda yang tercetak di selembar uang Rp 1.000 sungguh-sungguh terhampar di depan mata kami.

Selat yang memisahkan pulau ini dengan si gunung api api, anehnya, begitu tenang pada musim ombak seperti sekarang.

Saya dan Ganjar Pranowo berdiri mematung untuk beberapa detik di menara Benteng Belgica, benteng Portugis di Banda Neira, Maluku.

Sepasang sikunya ia topangkan di dinding yang sudah 5 abad tuanya ini. Beberapa staf kepercayaannya mendampinginya di balik punggung kami.

Tak ada langit biru pagi itu. Angkasa bertudung mendung dan mengirim semilir angin yang melipatgandakan keteduhan pagi ini.

Baca juga: Ungkap Sabotase Bus yang Akan Angkut Relawan Ganjar-Mahfud ke GBK, Adian: Menghalangi Kehendak Rakyat!

Keteduhan yang sama mampir ke hati kami walau cuma tiga jam berkeliling pulau yang dulu pernah menerima Sjahrir dan Hatta.

"Saya menyesal tidak menginap di sini," kata Ganjar sambil menatap kejauhan dalam momen yang sangat singkat itu.

Seragam kampanye kebanggaannya--kemeja putih bertulis "Sat Set" lepek dimakan keringat.

Keteduhan yang sama pula, barangkali, yang berhasil mencuri hati seorang Mohammad Hatta.

Dalam pengasingannya selama 6 tahun, Hatta bahkan mendedikasikan umurnya untuk mendidik warga pribumi lewat sekolah petang yang ia bangun.

Begitu jatuh cintanya Hatta hingga ia sengaja pulang ke tanah buangannya jelang peringatan Kemerdekaan beberapa tahun setelah Proklamasi. Selembar potret momen itu masih terabadikan di rumah pengasingannya.

Baca juga: Pemeriksaan Aiman Langgar Prosedur, TPN Ganjar-Mahfud Akan Adukan Penyidik Polda Metro Jaya ke Komnas HAM

Sutan Sjahrir, yang bersama Hatta diasingkan pemerintah Hindia Belanda pada 1936-1942 di Banda Neira, kini sudah tiada. Namun, Sjahrir terus menggema.

Bukan hanya pikirannya yang lugas menerobos waktu, satu ucapan Sjahrir juga dengan dahsyat melintasi zaman dan telah menjelma adagium yang terpatri di kepala setiap petualang.

"Jangan mati sebelum ke Banda Neira," ucap eks Perdana Menteri Indonesia itu.

Ganjar mengakui, di dadanya, menyala asa yang sama untuk sekali saja singgah ke Banda Neira. Ia berujar, itu salah satu impiannya sejak belia.

Yang jelas, kepulauan ini memang istimewa. Rempah-rempah Banda Neira, khususnya pala, ialah sebab utama Belanda berlayar jauh mengarungi samudera dari Eropa.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di puncak menara Benteng Belgica di Banda Neira, Maluku, Selasa (30/1/2024).KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di puncak menara Benteng Belgica di Banda Neira, Maluku, Selasa (30/1/2024).

Pala dari bumi Banda bahkan sanggup mendongkrak derajat sosial seseorang di Eropa kala itu.

Semua memori istimewa soal Banda Neira itu masih lestari di pulau yang kental nuansa sahaja itu.

Rumah pengasingan Hatta, juga Sjahrir, berikut koleksi paling subtil sekalipun seperti foto-foto, kursi santai, hingga meja kerjanya, terawat sama awetnya dengan memori bangsa ini terhadap kedua tokoh tersebut.

Pelbagai benteng bekas bangunan Belanda masih berdiri tegap, menantang setiap derap perubahan zaman yang lama-lama mengubah Banda Neira.

Selebihnya, yang tersisa adalah keagungan alam Maluku. Nyiur melambai memagari hutan rimba yang menyelimuti bukit-bukit hingga puncaknya.

Lautnya membentang luas, dengan keindahan bawah air yang telah melegenda di kalangan turis mancanegara.

 Baca juga: Jangan Mati Sebelum Ke Banda Neira, Ungkapan Terkenal Sutan Syahrir

Halaman:


Terkini Lainnya

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com