Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedek Prayudi Sebut Prabowo Sosok yang Ikhlas, Tak Dendam Meski Dulu Kerap Diserang Elite PSI

Kompas.com - 29/01/2024, 20:02 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dedek Prayudi mengenang momen saat Prabowo mendatangi kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dedek yang juga politisi PSI itu mengaku heran mengapa saat itu Prabowo mau bertandang ke markas PSI, padahal elite partainya kerap menyerang Prabowo.

Dedek mengatakan, dirinya belajar untuk rendah hati dan ikhlas dari Prabowo.

Hal tersebut Dedek sampaikan dalam acara Relawan Prabowo-Gibran 08 (Pragi) yang meluncurkan platform digital Suarapagi.id untuk mengawal suara TPS di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2024).

"Dulu, waktu kita masih berseteru, dalam tanda kutip ya, antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, saya dengan partai saya (PSI) adalah salah satu yang sering mengkritik, bahasa alusnya mengkritik ya, bahasa kasarnya menyerang," ujar Dedek.

"Kemudian apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo? Beliau datang ke kantor kami yang sangat kecil dan panas. Beliau di sana bahkan tidak menyebut satu kali pun tentang koalisi. Artinya bukan soal politik elektoral," sambungnya.

Baca juga: Dikasih Nilai 11 dari 100, Prabowo: Belum Pernah Ada Guru Sejahat Itu, Edan

Berdasarkan catatan Kompas.com, Prabowo memang pernah mendatangi kantor PSI pada 2 Agustus 2023 silam.

Kala itu, PSI masih mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres, bukan Prabowo seperti pilihan PSI saat ini.

Dedek menyampaikan bahwa Prabowo sangat rendah hati karena diserang terus oleh PSI, tapi dia malah membalasnya dengan berkunjung ke kantor PSI.

Saat mendatangi kantor PSI, kata dia, Prabowo membawa narasi persatuan nasional.

Dedek menyebut Prabowo meminta mereka semua tidak boleh saling bermusuhan setelah kontestasi pemilu usai.

"Tidak boleh yang namanya pemilu itu habis itu gontok-gontokan. Enggak boleh ada setelah pemilu musuh-musuhan, WhatsApp group saling kick, adik-adik, abang-abang, enggak boleh'. Inilah semangat yang dibawa Pak Prabowo sewaktu padahal masih belum bersama Mas Gibran," jelas Dedek.

Baca juga: Ganjar Nilai Dukungan Jokowi Makin Jelas Usai Ngebakso Bareng Prabowo

Dedek pun mengaku belajar ikhlas dari Prabowo.

Dedek mengatakan, Prabowo pada tahun 2019 sering mendapat hujatan, termasuk darinya.

Kini, Dedek melihat Prabowo tetap diserang, hanya saja selalu membalas dengan senyuman dan jogetan.

"Dan kenapa Pak Prabowo bilang begini? Karena sepenting-pentingnya sebuah kepentingan, adalah kepentingan Indonesia dan Pak Prabowo sudah mewakafkan dirinya buat bangsa ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com