Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Targetkan Indeks Pembangunan Pemuda Capai Angka 57,67 pada 2024

Kompas.com - 25/01/2024, 17:29 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan agar Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Indonesia dapat meningkat menjadi 57,67 dari angka 55,33 pada tahun 2022.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat membuka rapat tingkat menteri terkait koordinasi strategis lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

"Kita bersyukur adanya kenaikan 2 poin dari IPP tahun 2021 sebesar 53,33. Saya minta capaian ini terus ditingkatkan sehingga target IPP yang kita harapkan yaitu 57,67 di tahun 2024 ini bisa dapat tercapai," kata Ma'ruf, Kamis siang.

Baca juga: Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak dalam Pemilu, Maruf Amin Tegaskan Bakal Netral

Ma'ruf meminta agar Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Pemuda dan Olahraga mempercepat penyusunan rujukan untuk pemerintah daerah dalam membuat rencana aksi daerah.

Ia juga mengingatkan peningkatan program layanan kepemudaan di tahun 2024 ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah serentak.

"Saya minta juga dicermati dinamika dan implikasinya terhadap program pelayanan kepemudaan. Jangan sampai ini kemudian semuanya tidak terlaksana karena masalah pemilu dan pilkada baik di kementerian maupun di pemerintah daerah," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Jangan Setelah Debat Berkelanjutan di Luar, Itu yang Bahaya

Untuk dikethaui, Indeks Pembangunan Pemuda atau IPP merupakan instrumen pengukur keberhasilan pembangunan kepemudaan berbasis hasil (outcome) yang dapat memberikan gambaran kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia dan provinsi.

Indeks ini mengukur capaian target pembangunan pemuda yang terdiri dari lima domain, yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, gender, dan diskriminasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com