BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bakal meluaskan penggunaan dana beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pelatihan dan dana abadi pariwisata.
"Kemudian juga PR dari Pak Presiden untuk menyempurnakan LPDP, khususnya bukan hanya untuk pendidikan, tetapi untuk pelatihan dan ditambah juga untuk menjadi dana abadi sektor tourism," kata Airlangga dalam jumpa pers di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).
Soal evaluasi kebijakan terkait LPDP, menurut Airlangga, hal itu masih dibicarakan oleh pemerintah.
Baca juga: Pemerintah Berencana Hentikan Sementara Anggaran untuk Beasiswa LPDP
Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta supaya dana LPDP ditingkatkan, sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa pemerintah hendak menghentikan sementara alokasi anggaran buat beasiswa LPDP.
"Kita masih membahas untuk revisi daripada LPDP. Jadi kita tunggu saja sampai selesai di mana LPDP itu bukan hanya untuk pendidikan, tetapi untuk pelatihan," ujar Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga menyampaikan model pelatihan kartu Prakerja dinilai terobosan baik dan akan ditiru oleh Laos, Thailand, dan Kamboja.
Baca juga: Pemerintah Berencana Dirikan Dana Kepariwisataan Indonesia, Akan Dikelola LPDP
"Saat pendidikan kita terbatas tapi dengan pelatihan yang lebih masif, itu juga bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan lapangan kerja atau kembali masuk ke kerja," ucap Airlangga.
Sebelumnya diberitakan, Muhadjir menyatakan pemerintah hendak menghentikan sementara anggaran beasiswa LPDP. Alasannya adalah saat ini jumlah anggaran LPDP sudah menumpuk dan mencapai hampir Rp 150 triliun.
Rencananya, alokasi anggaran akan dialihkan untuk sejumlah pos lain di bidang pendidikan.
"Sudah kita tinjau apa harus diteruskan (alokasi) LPDP itu dengan jumlah yang sudah hampir Rp 150 triliun itu. Jadi mungkin kita setop dulu (alokasi anggaran LPDP dari APBN)," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Dana LPDP Capai Rp 139 Triliun, Jokowi: Universitas Top Datang ke Kita
"Jadi anggaran pendidikan 20 persen, nanti sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi, termasuk riset dan alokasi beasiswa (lain) dan pendidikan perguruan tinggi bisa ditingkatkan," jelasnya.
Selain itu, anggaran bisa juga disalurkan untuk pengembangan program vokasi.
Dengan perubahan alokasi ini, menurut Muhadjir, bisa meningkatkan angkatan kerja nasional.
Lebih lanjut, Muhadjir menegaskan, meski alokasi anggaran rencananya dihentikan dulu, bukan berarti pemerintah akan menghentikan program beasiswa LPDP. Dia memastikan bahwa program pemberian LPDP tetap berjalan.
Baca juga: Jokowi Minta Beasiswa LPDP Sesuai Visi Negara agar Tak Buang-buang Anggaran
"LPDP tetap jalan," ucap Muhadjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.