Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Prabowo-Gibran Unggul "Head to Head" Lawan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Kompas.com - 19/01/2024, 10:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang digelar Indikator Politik Indonesia pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 menunjukkan, elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul apabila saling berhadapan dengan dua paslon lainnnya.

"Ini head to head, nah bagaimana kalau terjadi dua putaran? Per hari ini masih kabar baik buat paslon 02," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui YouTube Indikator Politik, Kamis (18/1/2024).

Menurut survei, Prabowo-Gibran unggul saat dihadapkan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Elektabilitas paslon nomor urut 2 itu berada di angka 57,8 persen berbanding 29,5 persen, sedangkan 12,7 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas tapi Stagnan, Anies-Muhaimin Naik, Ganjar-Mahfud Turun

Prabowo-Gibran juga unggul 56,1 persen berbanding 28,4 persen bila berhadapan dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, di mana ada 15,5 persen responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

"Jikalau pemilih Mas Anies tidak mendapatkan Mas Anies lolos ke putaran kedua, lebih banyak pemilih Mas Anies yang lari ke Pak Prabowo," uar Burhanuddin.

Sementara itu, apabila Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang melaju ke putaran kedua, elektabilitas keduanya terpaut tipis, yakni 41,1 persen untuk Ganjar-Mahfud dan 39,3 persen untuk Anies-Muhaimin, sedangkan ada 19,6 persen responden yang tidak tahu atau tidak jawab.

"Ini asumsinya Pak prabowo gagal, just in case ada kejadian luar biasa tiba-tiba Pak Prabowo tidak lolos putaran kedua," kata Burhanuddin.

Burhanuddin pun menyebutkan bahwa potensi Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua, begitu pun dengan Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran.

"Satu putaran belum tentu, dua putaran juga belum tentu," kata Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan, Pilpres 2024 dapat berlanjut ke putaran kedua apabila elektabilitas Prabowo-Gibran stagnan tidak menembus angka 50 persen.

Survei dengan simulasi tiga nama menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 45,79 persen, unggul dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (25,47 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (22,96 persen).

Baca juga: Tanggapi Survei Indikator, Kaesang: Sebelum Saya Masuk Nol Koma, Sekarang Dua Koma

Ia mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran berpeluang besar melaju ke putaran kedua, tetapi pesaing pasangan tersebut di putaran kedua belum dapat diprediksi.

"Karena paslon 01 dan 03 punya peluang yang secara statistik sama meksipun secara absolut Anies Baswedan lebih besar peluangnya untuk masuk putaran kedua mendampingi Pak Prabowo," kata Buhranuddin.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa potensi Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran masih terbuka.

"Satu putaran masih terbuka kemungkinannya tergantung kosntelasi yang terjadi satu bulan terakhir," ujar dia.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 4.560 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling.

Survei dilaksanakan pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 atau satu hari sebelum debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar pada 7 Januari 2024.

Baca juga: Survei Indikator: Anies-Muhaimin 25,47 Persen, Prabowo-Gibran 45,79 Persen, Ganjar-Mahfud 22,96 Persen

Sebanyak 4.560 responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional serta ada oversample di 13 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com