Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari IKN, Presiden Jokowi Sapa Pendengar RRI Sabang sampai Merauke...

Kompas.com - 17/01/2024, 15:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menyapa pendengar siaran Radio Republik Indonesia (RRI) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (17/1/2024).

Momen menyapa pendengar RRI itu ia lakukan saat meresmikan dan meninjau LPP RRI di sela-sela menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) 10 proyek baru di ibu kota baru tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Jokowi masuk ke studio mini RRI untuk berbincang dan menyapa warga lewat siaran radio yang terpancar ke Atambua, RRI Talaud, RRI Sabang, dan RRI Jayapura.

Ia ditemani oleh Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi.

Baca juga: Setiap Bulan Ada Groundbreaking di IKN, Jokowi: Tak Ada Alasan Investor Ragu

"Selamat siang semuanya, saya sangat senang ada studio RRI di IKN. Ini akan bisa memastikan, menyampaikan berita-berita mengenai perkembangan yang ada di IKN baik pembangunan, baik pembangunan infrastrukturnya," kata Jokowi, Rabu siang.

Menurut Kepala Negara, masyarakat perlu tahu proses pembangunan Ibu Kota Nusantara.

"Yang paling penting seluruh rakyat Indonesia bisa mengetahui progres, mengetahui perkembangan, yang ada di IKN, sehingga baik yang ada di perbatasan, Aceh, Papua, semuanya tahu mengenai perkembangan pembangunan IKN kita," ucap dia.

Mantan Wali Kota Solo ini menuturkan, pemerintah berencana menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) RI tanggal 17 Agustus 2024 mendatang di IKN. Dia bilang, rencana itu tetap berjalan dan dalam proses pengerjaan.

Baca juga: Jokowi Resmikan Pembangunan Kantor Otorita IKN Bernilai Rp 509 Miliar

Selanjutnya, Jokowi sempat menceritakan proses groundbreaking keempat yang diselenggarakan hari ini. Lewat groundbreaking ini, ada 6 hotel dan 5 rumah sakit yang dalam proses pembangunan.

"Sudah ada hotel yang keenam yang telah dilakukan groundbreaking. Juga ada RS, ada 5 RS, kemudian fasilitas-fasilitas lainnya, juga sudah mulai dibangun. Kita optimis nanti di 17 Agustus Insya Allah kita bisa melakukan upacara bendera dalam rangka HUT RI di IKN," jelas Jokowi.

Sebagai informasi, setidaknya ada 10 proyek yang digarap oleh perusahaan-perusahaan pelat merah maupun swasta dalam peletakan baru pertama tahap keempat.

Proyek-proyek tersebut dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama adalah proyek pembangunan dari BUMN, yaitu Pos Indonesia yang membangun Nusantara Logistic Hub; dan RRI yang akan membangun studio siaran radio di IKN.

Baca juga: Jokowi Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Nilai Konstruksinya Capai Rp 940 Miliar

Kategori kedua, adalah beberapa proyek investasi dari sektor swasta.

Secara rinci, yaitu pembangunan area pergudangan oleh SUN Hub, pembangunan hotel bintang 5 oleh Jambuluwuk Hotel and Resort, serta pembangunan Green Pesantren sebagai pilot project reforestasi oleh Benih Baik.com, Jejakin, dan Katadata Green.

Lalu, pembangunan Nusantara Warehouse Park oleh perusahaan lokal Kalimantan Timur, yaitu PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (WSBK).

Kategori ketiga adalah groundbreaking lembaga negara yang dananya berasal dari APBN. Secara rinci, pembangunan kantor Otorita IKN (OIKN), serta pembangunan Masjid Negara, dan Memorial Park oleh Kementerian PUPR. Ada pula pembangunan kantor LPS tanpa menggunakan dana dari APBN.

Sementara itu, groundbreaking tahap ketiga telah dilaksanakan pada Rabu (20/12/2023) dengan total nilai investasi senilai Rp 10 triliun. Realisasi investasi di IKN mencapai Rp 41,4 triliun dari target Rp 45 triliun sepanjang tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com