BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Hujan rintik-rintik dan malam yang semakin dingin tidak menyurutkan puluhan, atau mungkin lebih dari seratus, warga Dukuh Seger, Banjarnegara, menyambut Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, Senin (15/1/2024) kemarin.
Warga lantas histeris ketika sosok berambut putih itu keluar dari mobil. Ganjar langsung menjadi sasaran warga untuk diminta berfoto bersama atau sekadar berjabat tangan.
Ganjar memang menjadi tamu spesial bagi warga Dukuh Seger malam kemarin karena ia akan bermalam di dukuh tersebut, bukan untuk mengurusi bencana seperti yang sering ia lakukan saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.
Baca juga: Hendak Menginap di Rumah Warga, Ganjar Disambut Meriah Warga Dukuh Seger Banjarnegara
"Tentu saja hari ini saya datang tidak dalam rangka bencana, tapi saya mau datang ke sini mau silaturahmi dengan panjenengan," ujar dia.
"Saya insya Allah mau nginep di desa ini boleh tidak?" tanya Ganjar, dijawab teriakan 'boleh' oleh warga.
Menginap di rumah warga merupakan salah satu kegiatan yang hampir rutin dilakoni Ganjar di sepanjang masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Belum sampai satu pekan sebelumnya, Ganjar juga menyempatkan menginap di rumah salah satu warga Tegal setelah berkampanye di Brebes dan Tegal pada Rabu (10/1/2024) lalu.
Menurut dia, menginap di rumah warga membuatnya dapat merasakan kebahagiaan sekaligus memahami apa yang dirasakan oleh warga.
Baca juga: Prabowo Sebut Persahabatan dengan Jokowi Tak Putus, Ganjar: Hubungan Baik Mesti Terjaga
"Kalau ada kesempatan waktu ngobrol, dia akan curhat banyak masalah. Makanya kalau kesempatannya agak lama, saya juga pasti di antara sekian hari coba dong cariin kita bisa menginap," ujar Ganjar, Rabu pekan lalu.
Bahkan, Ganjar mengaku sudah menjadikan menginap di rumah warga sebagai kebiasaannya sejak menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.
Selain menyerap aspirasi, menginap di rumah warga juga ia jadikan cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dialami rumah tangga.
Misalnya, dengan menginap di rumah warga, ia dapat membantu warga tersebut untuk merenovasi rumahnya menjadi lebih baik atau setidaknya memenuhi keperluan pokok.
Ganjar pun tak soal untuk menginap di rumah warga yang kondisinya jauh dari ideal bagi seorang pejabat.
Sebagai contoh, di Tegal, Ganjar menginap di rumah seorang guru honorer bernama Waidah. Rumah Waidah sedang dalam proses renovasi saat Ganjar inapi.
Lantai rumah itu belum berkeramik, baru dilapisi oleh semen, begitu pun dengan dindingnya. Langit-langit rumah itu pun masih kosong melompong, langsung telanjang ke bagian atap.