Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Lindungi Indonesia dari Konflik Antarnegara Adidaya, Ganjar-Mahfud Usung Gagasan Otonomi Strategis

Kompas.com - 11/01/2024, 15:27 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengungkapkan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 (tiga) akan mendorong gagasan Otonomi Strategis.

Gagasan tersebut bertujuan agar Indonesia tidak ikut terseret ke dalam konflik kepentingan antarnegara adidaya.

Seperti diketahui, berbagai konflik dan peperangan telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Perang antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian. Konflik antara Israel dan Hamas juga mengakibatkan korban sipil yang banyak terkena dampak.

Sementara itu, ketegangan di Laut China Selatan (LTS) semakin meningkat, dengan banyak negara terlibat dalam sengketa wilayah dan klaim teritorial yang saling tumpang tindih. Hal ini menimbulkan risiko eskalasi yang dapat membahayakan stabilitas regional.

Baca juga: Studi Ungkap Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Di sisi lain, kondisi geokonomi menunjukkan nuansa persaingan yang semakin intens. Banyak negara menerapkan kebijakan proteksionisme, mengganggu rantai pasok global dan menciptakan ketidakpastian ekonomi.

Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Britania Raya, Irlandia, dan International Maritime Organization, Rizal Sukma berpendapat bahwa Otonomi Strategis seyogyanya menjadi bagian integral dari prinsip bebas-aktif yang merupakan fondasi kebijakan luar negeri Indonesia.

“Selama ini, bebas-aktif banyak diterjemahkan sebagai netralitas. Pemahaman ini perlu redefinisi,” ujar Rizal dalam siaran pers TPN Ganjar-Mahfud kepada Kompas.com. Kamis (11/1/2024).

100 persen sejalan dengan kepentingan nasional

Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi WidjajantoKompas.com / Novan Astono Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto

Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengatakan bahwa bebas-aktif menurut Ganjar-Mahfud adalah keleluasaan menentukan posisi yang 100 persen sejalan kepentingan nasional.

Menurutnya, penguatan kapasitas nasional menjadi syarat kunci dalam mewujudkan Otonomi Strategis. Namun, kondisi terkini menunjukkan tren pelemahan kapasitas nasional untuk mendukung diplomasi yang efektif.

“Skor Indonesia dalam Asia Power Index yang dirilis Lowy Institute mengalami tren penurunan. Tahun 2019, Indonesia mencatatkan skor power sebesar 20,6. Tahun 2023, skor Indonesia turun menjadi 19,4,” jelas Andi Widjajanto.

Ia mengatakan bahwa Indonesia dikategorikan sebagai kekuatan menengah (middle power).

Setidaknya, kata Andi Widjajanto, Indonesia harus mencatatkan skor 40 untuk menjadi kekuatan besar (major power) di kawasan.

Baca juga: Khofifah Dukung Prabowo-Gibran, TPN Ganjar-Mahfud: Kontribusi Elite Dibutuhkan, tapi Bukan yang Utama

Untuk itu, Ganjar-Mahfud juga akan mempercepat penguatan kapasitas nasional di segala dimensi agar Indonesia menjadi kekuatan maritim Indo-Pasifik, sekaligus Garda Samudra (Guardian of the Seas) yang mampu menjalankan diplomasi maritim yang membawa manfaat secara konkret dan diakui global.

Untuk menjadi Garda Samudra, menurut Rizal Sukma, Indonesia harus fokus berkomitmen dalam perlindungan kawasan maritim.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com