Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Anggap Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Akan Bebani Keuangan Negara

Kompas.com - 05/01/2024, 15:59 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menilai, program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak dan ibu hamil yang digagas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, akan membebani keuangan negara.

Ia mengatakan, selama ini Presiden Joko Widodo memprioritaskan pembangunan infrastruktur selama dua periode masa kepemimpinannya. Pembangunan infrastruktur itulah yang kemudian turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sebelumnya memperkirakan bahwa angggaran yang diperlukan untuk merealisasikan pendanaan itu mencapai Rp 450 triliun setiap tahunnya.

Baca juga: Mahfud Tak Yakin Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Tidak Berasal dari Impor

Dengan kebutuhan anggaran yang sangat besar, hal itu justru akan membebani keuangan negara untuk mendukung pembangunan.

“Ingat pertumbuhan ekonomi enggak akan tercapai, akan turun, akan melandai. Itu risikonya,” sebut Hary di Grha Oikumene, Salemba, Senen, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Ia menambahkan, program ini juga dipastikan membutuhkan impor dengan biaya yang tidak sedikit. TKN sebelumnya sempat menyebut bahwa diperlukan impor 1 hingga 1,5 juta ekor sapi untuk memenuhi pasokan susu bagi 82 juta anak Indonesia yang akan menikmati program tersebut.

Dengan impor yang besar, menurut Hary, hal ini juga akan berdampak pada keuangan negara sehingga pembangunan ekonomi tidak akan optimal.

Baca juga: Prabowo Gembar-gembor Makan Siang-Susu Gratis, Klaim Cegah Stunting dan Sejahterakan Petani

“Ya kalau itu dilakukan akan mengambil uang pembangunan dan akan memperlemah pertumbuhan ekonomi,” sebut dia.

Ditemui terpisah, pernyataan senada juga dilontarkan oleh calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD.

Ia tak yakin skema impor tak akan diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan susu guna merealisasikan program Prabowo-Gibran.

“Selama ini kita yang kecil-kecil saja impor, (misalnya) garam, bawang, buah ternyata impor juga,” ucap dia.

Adapun program bagi-bagi susu Prabowo-Gibran menjadi sorotan setelah cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar meyakini negara pasti impor untuk memenuhi kebutuhan susu tersebut.

Baca juga: Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi dari India demi Program Susu Gratis

Pasalnya, kebutuhan susu dalam negeri belum cukup mumpuni untuk merealisasikan program tersebut.

Sementara, Prabowo malah ingin mengimpor 1,5 juta sapi untuk membantu pemenuhan kebutuhan susu itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com