Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Elektabilitas Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin di Jatim

Kompas.com - 05/01/2024, 15:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul di provinsi Jawa Timur (Jatim).

Menurut hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Jumat (5/1/2024), Prabowo Gibran mencatatkan elektabilitas sebesar 46,7 persen.

Di urutan kedua, ada pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Angka elektoral Ganjar-Mahfud terpaut 20 persen di bawah Prabowo-Gibran, yakni 26,6 persen.

Lalu, di urutan terakhir, ada capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 16,2 persen. Angka tersebut terpaut 30 persen di bawah elektabilitas Prabowo-Gibran, dan 10 persen dari tingkat keterpilihan Ganjar-Mahfud.

Dalam survei ini, sebanyak 10,4 persen responden menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud: Ibu Mega Bilang, Jangan Percaya Survei, tetapi Dengarkan Akar Rumput

“Jadi kalau kita lihat di simulasi ini tampaknya ada potensi cukup besar pilpres di Jawa Timur akan berlangsung dua putaran,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring, Jumat.

“Kecuali kalau jumlah pemilih atau responden dalam survei ini yang menyatakan belum punya pilihan atau tidak menjawab sebanyak 10,4 persen itu tidak terdistribusi secara proporsional,” tuturnya.

Dari jumlah tersebut, menurut LSI, sekitar 75 persen responden menyatakan tak akan mengubah pilihan capres-cawapresnya. Sementara, responden yang mengaku masih mungkin mengubah pilihannya sebesar 25 persen.

“Berarti kan potensi untuk terjadi perpindahan suara cukup besar. Karena itu diperkirakan selain mungkin akan terjadi dua putaran di Jawa Timur, dinamika suara dukungan untuk masing-masing pasangan calon tampaknya masih cukup dinamis,” ujar Djayadi.

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 di wilayah Jawa Timur. Hasilnya, PDI Perjuangan unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 23,3 persen.

Di urutan kedua ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 20,7 persen, lalu Gerindra dengan angka elektoral 16,6 persen.

Selengkapnya, berikut elektabilitas 18 partai politik nasional peserta Pemilu 2024 di Jawa Timur menurut survei terbaru LSI:

  • PDI Perjuangan: 23,3 persen
  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 20,7 persen
  • Partai Gerindra: 16,6 persen
  • Partai Golkar: 7,5 persen
  • Partai Demokrat: 4,9 persen
  • Partai Nasdem: 3,6 persen
  • Partai Amanat Nasional (PAN): 3,2 persen
  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 1,9 persen
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1,6 persen
  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 1,4 persen
  • Partai Buruh: 0,6 persen
  • Partai Persatuan Indonesia (Perindo): 0,6 persen
  • Partai Gelora: 0,5 persen
  • Partai Bulan Bintang (PBB): 0,3 persen
  • Partai Hanura: 0,3 persen
  • Partai Ummat: 0,3 persen
  • Partai Garuda: 0,2 persen
  • Partai Kebangkitan Nasional (PKN): 0,1 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 12,3 persen

Baca juga: PDI-P Minta Hasil Survei Diaudit, TKN Prabowo: Kalau Perlu Panggil Ahli dari Amerika

Adapun survei LSI ini digelar pada 16-28 Desember 2023. Survei dilakukan di Jawa Timur mengingat provinsi ini memiliki populasi terbesar kedua setelah Jawa Barat dengan jumlah pemilih lebih dari 31,4 juta jiwa.

Survei melibatkan 8.800 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan perincian 800 orang di setiap daerah pemilihan (dapil) DPR RI di Jawa Timur.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sebesar +-1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com