Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Ganjar-Mahfud: Ibu Mega Bilang, Jangan Percaya Survei, tetapi Dengarkan Akar Rumput

Kompas.com - 04/01/2024, 12:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyampaikan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yakin Ganjar-Mahfud akan memenangi Pilpres 2024 satu putaran.

Hal itu dikatakan Todung saat memberi pengarahan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Pelanggaran dalam Tahapan Pemilu Presiden bersama TPN Ganjar-Mahfud dan Tim Hukum TPD di Posko Pemenangan Cawapres, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Mulanya, Todung menyampaikan, Bimtek diadakan untuk menanggapi adanya kemungkinan pelanggaran yang terjadi di setiap tahapan Pilpres.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Yakin MNC Profesional Siarkan Debat Capres

 

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat, setidaknya ada 302 pelanggaran yang dilaporkan terkait dengan Pemilu 2024.

"Apakah (pelanggaran) itu hanya 320? Mungkin juga tidak. Mungkin juga lebih dari 320," kata Todung, Kamis.

Oleh karena itu, Todung meminta TPN dan TPD bisa lebih aktif menangani dan mendokumentasikan setiap kemungkinan pelanggaran yang muncul.

Menurut dia, pendokumentasian sangat penting untuk melihat benar atau tidaknya pelanggaran Pemilu terjadi.


Ia lantas membeberkan pembicaraannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam rapat semalam.

"Mendokumentasi itu penting. Kenapa? Karena semalam saya hadir rapat dengan Ibu Mega, dengan ketua partai pengusung Ganjar dan Mahfud," tutur Todung.

"Ibu Mega mengatakan begini, 'Eh jangan percaya dengan survei. Survei itu kita bukan di atas loh, selalu paslon nomor 2 yang menjadi urutan pertama. Tapi dengarkan denyut nadi, suara di akar rumput," kata Todung meniru ucapan Mega.

Baca juga: Ponpes Buntet Ubah Dukungan dari Ganjar ke Prabowo, Apa Alasannya?

Jika mendengarkan suara di akar rumput, kata Todung, Megawati optimistis Ganjar-Mahfud akan menang Pilpres satu putaran.

Dia bilang, TPN merasakan denyut nadi masyarakat yang ingin pemimpinnya mewakili hati nurani saat paslon nomor urut 3 berkampanye ke berbagai daerah.

"Ini yang dikatakan Ibu Mega. Nah, kalau kita dengarkan denyut nadi di akar rumput, Ibu Mega mengatakan dipercaya bahwa kita akan menang satu putaran. Sangat optimistis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

BMKG: Hujan Lebat Pemicu Banjir Lahar di Sumbar Diprediksi sampai Sepekan ke Depan

Nasional
Segini Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Segini Harta Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi yang Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Pemerintah Disebut Setuju Revisi UU MK Dibawa ke Rapat Paripurna untuk Disahkan

Nasional
Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro dan Bagikan Bansos Beras

Nasional
Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Ketua Dewas KPK Sebut Laporan Ghufron ke Albertina Mengada-ada

Nasional
Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Revisi UU MK yang Kontroversial, Dibahas Diam-diam padahal Dinilai Hanya Rugikan Hakim

Nasional
MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesori Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com