Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Sindir Bansos Jokowi Tak Tepat Sasaran dan Harus Pakai Banyak Kartu

Kompas.com - 05/01/2024, 11:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyindir penyaluran bansos di era Presiden Joko Widodo yang dinilainya belum tepat sasaran dan harus menggunakan banyak kartu. 

Ia pun memastikan, Ganjar-Mahfud akan membuat penyaluran bansos tepat sasaran dan dapat diakses dengan mudah hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) lewat program KTP sakti.

"Makanya KTP Sakti itu, itu bisa menangani, membantu usaha, untuk juga subsidi, bansos. semuanya di dalam itu," kata Arsjad di hadapan relawan, Palembang Sumatera Selatan, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Istana: Bansos Bersumber dari APBN, Tak Ada Hubungan dengan Pemilu

Program KTP Sakti, jelas dia, berawal dari masih banyaknya realita bansos tidak tepat sasaran.

Hal itu bahkan ditemui Arsjad langsung saat berbincang dengan para petani dan masyarakat.

"Waktu itu saya datang ketemu para petani. Petani bilang, 'Pak, saya punya kartu, enggak boleh dapat yang namanya subsidi pupuk'. 'Saya mau pergi ke rumah sakit enggak bisa karena enggak ada kartu itu'. Kenapa? Karena yang pertama belum tepat sasaran. Masih banyak yang belum mendapatkan, dan lebih lagi bingung, kartu terlalu banyak (kartu)," jelas dia.

Oleh karena itu, Arsjad pun heran ada pihak yang menarasikan Ganjar-Mahfud akan menghentikan bantuan sosial jika terpilih pada 2024.

Sebaliknya, menurut Arsjadm pasangan calon nomor 3 itu akan memperbanyak dan membuat bansos tepat sasaran pada masyarakat.

"Jadi ada kata-kata bansos, nantinya tidak akan lagi ada. Ya ampun ya Allah, padahal kita pengen ngebesarin, lebih besar lagi. Nah itu adalah yang ingin dilakukan," lanjutnya.

Baca juga: Cak Imin Tegaskan Tak Ingin Hentikan Bansos, tapi Tolak Diklaim Paslon Tertentu

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) non aktif ini meyakini Ganjar-Mahfud begitu memikirkan persoalan masyarakat miskin.

"Malahan kalau presidennya, Pak Ganjar dan Prof Mahfud itu akan kita pastikan bansosnya akan lebih besar dan lebih lagi tepat sasaran. Enggak seperti sekarang ini masih banyak yang belum mendapatkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com