Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Menyentil Moderator Debat Capres-Cawapres 2024

Kompas.com - 25/12/2023, 13:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMBAHASAN soal Debat Capres dan Cawapres 2024, masih tetap menghangatkan ruang publik, khususnya pada platform new media.

Beberapa diksi populer pascadua debat, semacam "Wakanda No More Indonesia Forever", "Ordal", "SGIE", "Sorry ye Sorry", dst, masih terus ditulis/disebut ulang warganet +62.

Bagi penulis yang mendalami ilmu public relations, ada dua poin menarik yang bisa dijadikan bahan evaluasi.

Pertama, moderator debat sebagai perpanjangan tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU), harus keluar dari peran pengatur waktu (time keeper) untuk debat 3, 4, dan 5 mendatang.

Buat apa diambil moderator dari anchor-anchor kondang kalau perannya sebatas infokan mulai jawab kapan, dan waktu sudah habis! Masyarakat butuh lebih dari itu, karena debat adalah etalase gagasan mau dibawa ke mana negeri ini.

Jika sebatas time keeper, penulis khawatir debat tersisa sebatas lomba cerdas cermat; Siapa bisa menjawab tepat dalam limitasi waktu yang sudah disetel --termasuk jawab singkatan-singkatan tak populer.

Time keeper dari moderator harusnya bukan malah menghapus kesempatan waktu peserta ketika menemui keadaan ketidaksetaraan informasi, sebagaimana kita saksikan saat Gibran Rakabuming lakukan hal ini ke Muhaimin Iskandar dan Mafhud MD.

Harap KPU ingat apa maknawi moderator. Kamus daring KBBI menyebutnya sebagai:
mo·de·ra·tor n 1 orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya);
2 pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah.

Maka, jelas sudah, moderator adalah penengah ketika debat bertendensi buntu karena persepsi kontestan sedang tidak sama. KPU harus keluar dari aturan prosedural waktu dan kesempatan waktu.

Lebih dari itu, moderator justru tidak menjembati saat terjadi ketidaksamaan informasi, yang gilirannya membuat publik tak bisa mengeksplorasi gagasan besar kandidat pada istilah-istilah teknis tersebut.

Level debat Capres dan Cawapres bukan lagi di tataran level teknis operasional, itu nantinya cukup sama menteri dan jajaran eselon yang malah tak ikut helatan ini.

Karenanya, mari gali gagasan besar dan bagaimana sikap leadership mereka pada istilah-istilah teknis tersebut.

Ingat, presiden dan wakil presiden bukan level pelaksana, tapi strategis. Mereka bukan tukang, namun pengendali tukang!

Moderator bahkan tak sebatas memandu, tapi pemimpin forum, yang dengan sendirinya akan berusaha membuat interaksi yang diarahkan di dalamnya berjalan lancar.

Bukan malah, saat ada kebuntuan, diputuskan tidak diberi ruang penjelasan terlebih dahulu.

Last but not least, sekadar mengingatkan bahwa ilmu komunikasi berakar dari kata latin communis, yang jika disulih dalam bahasa Inggris bermakna "to make common."

Alias membuat siapapun dalam posisi setara, saling tahu apa yang hendak dicakapkan, sebelum diskusi lebih lanjut.

Jika debat berikutnya, moderator (baca: KPU) tidak membuka ruang komunikasi ideal sebagaimana maknawi tersebut, patut dicatat KPU hendak menjadi panitia cerdas cermat berbiaya termahal tingkat Nasional!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com