Salin Artikel

Menyentil Moderator Debat Capres-Cawapres 2024

Beberapa diksi populer pascadua debat, semacam "Wakanda No More Indonesia Forever", "Ordal", "SGIE", "Sorry ye Sorry", dst, masih terus ditulis/disebut ulang warganet +62.

Bagi penulis yang mendalami ilmu public relations, ada dua poin menarik yang bisa dijadikan bahan evaluasi.

Pertama, moderator debat sebagai perpanjangan tangan Komisi Pemilihan Umum (KPU), harus keluar dari peran pengatur waktu (time keeper) untuk debat 3, 4, dan 5 mendatang.

Buat apa diambil moderator dari anchor-anchor kondang kalau perannya sebatas infokan mulai jawab kapan, dan waktu sudah habis! Masyarakat butuh lebih dari itu, karena debat adalah etalase gagasan mau dibawa ke mana negeri ini.

Jika sebatas time keeper, penulis khawatir debat tersisa sebatas lomba cerdas cermat; Siapa bisa menjawab tepat dalam limitasi waktu yang sudah disetel --termasuk jawab singkatan-singkatan tak populer.

Time keeper dari moderator harusnya bukan malah menghapus kesempatan waktu peserta ketika menemui keadaan ketidaksetaraan informasi, sebagaimana kita saksikan saat Gibran Rakabuming lakukan hal ini ke Muhaimin Iskandar dan Mafhud MD.

Harap KPU ingat apa maknawi moderator. Kamus daring KBBI menyebutnya sebagai:
mo·de·ra·tor n 1 orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya);
2 pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah.

Maka, jelas sudah, moderator adalah penengah ketika debat bertendensi buntu karena persepsi kontestan sedang tidak sama. KPU harus keluar dari aturan prosedural waktu dan kesempatan waktu.

Lebih dari itu, moderator justru tidak menjembati saat terjadi ketidaksamaan informasi, yang gilirannya membuat publik tak bisa mengeksplorasi gagasan besar kandidat pada istilah-istilah teknis tersebut.

Level debat Capres dan Cawapres bukan lagi di tataran level teknis operasional, itu nantinya cukup sama menteri dan jajaran eselon yang malah tak ikut helatan ini.

Karenanya, mari gali gagasan besar dan bagaimana sikap leadership mereka pada istilah-istilah teknis tersebut.

Ingat, presiden dan wakil presiden bukan level pelaksana, tapi strategis. Mereka bukan tukang, namun pengendali tukang!

Moderator bahkan tak sebatas memandu, tapi pemimpin forum, yang dengan sendirinya akan berusaha membuat interaksi yang diarahkan di dalamnya berjalan lancar.

Bukan malah, saat ada kebuntuan, diputuskan tidak diberi ruang penjelasan terlebih dahulu.

Last but not least, sekadar mengingatkan bahwa ilmu komunikasi berakar dari kata latin communis, yang jika disulih dalam bahasa Inggris bermakna "to make common."

Alias membuat siapapun dalam posisi setara, saling tahu apa yang hendak dicakapkan, sebelum diskusi lebih lanjut.

Jika debat berikutnya, moderator (baca: KPU) tidak membuka ruang komunikasi ideal sebagaimana maknawi tersebut, patut dicatat KPU hendak menjadi panitia cerdas cermat berbiaya termahal tingkat Nasional!

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/25/13510891/menyentil-moderator-debat-capres-cawapres-2024

Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke