Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Ganjar Bandingkan Reaksi Prabowo saat Ditanya soal HAM, 2014 Kaget, 2024 Jengkel

Kompas.com - 22/12/2023, 10:07 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto membandingkan reaksi capres nomor urut 2 Prabowo Subianto ketika ditanya soal isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada debat Pilpres 2024 dengan debat sebelumnya.

Diketahui, Prabowo telah berkontestasi sebagai capres di Pilpres 2014, Pilpres 2019, dan kini di Pilpres 2024 maju kembali.

Pada debat Pilpres 2014 silam, Prabowo sudah pernah ditanya soal isu pelanggaran oleh lawannya kala itu, yakni Jusuf Kalla (JK) yang berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Bawaslu Telusuri Video Pj Gubernur Jateng Sambut Prabowo Bersama Petinggi Gerindra

Menurut Andi, Prabowo saat itu kaget ketika ditanya JK seperti itu.

Hal tersebut Andi sampaikan dalam program Gaspol! Kompas.com, seperti ditayangkan  di YouTube pada Jumat (22/12/2023).

"Ya seingat saya waktu 2014 yang bertanya tentang pelanggaran HAM ke Pak Prabowo itu Pak Jusuf Kalla. Jadi kemudian ya menunjukkan kekagetan Pak Prabowo bahwa pertanyaan itu langsung ditanyakan di panggung debat," ujar Andi.

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YUANTARA FOTO/Galih Pradipta Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU
Lalu, di Pilpres 2024, Andi yang menjadi salah satu sosok di balik materi debat Ganjar melihat Prabowo jengkel ketika ditanya soal pelanggaran HAM.

Dia menyebut Prabowo mempermasalahkan kenapa isu tersebut terus-menerus diangkat secara berulang setiap 5 tahun sekali.

"Isunya menjadi isu berulang karena memang belum tuntas. Pak Jokowi selama pemerintahannya sudah melakukan terobosan-terobosan ya, terutama ada PP HAM sudah ada keputusan di DPR misalnya untuk 4 kasus harus gimana proses penyelesaiannya," tuturnya.

Andi menjelaskan, dalam debat capres pekan lalu, Ganjar ingin memastikan komitmen Prabowo dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.

Baca juga: Prabowo: Tiap 5 Tahun, kalau Polling Saya Naik, Ditanya Lagi soal Pelanggaran HAM

Ganjar, kata dia, sudah jelas akan menuntaskan semua pelanggaran HAM yang belum selesai.

Namun, kubu Ganjar tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan ketika Ganjar bertanya soal isu pelanggaran HAM kepada Prabowo.

"Pak Prabowo nya mengatakan itu tendensius karena seolah tentang dirinya. Enggak, ini bukan tentang Pak Prabowo. Misalnya ada pelanggaran HAM yang harus diselesaikan, ada petrus (penembak misterius) misalnya, enggak ada kaitannya dengan Pak Prabowo," jelas Andi.

"Ada pelanggaran HAM di Papua yang baru Wasior atau Paniai, enggak ada kaitannya sama Pak Prabowo. Ada yang pelanggaran HAM terkait dengan Pak Prabowo. Tapi dari 12 itu sebagian besar tidak ada kaitannya dengan Pak Prabowo, dan Mas Ganjar ingin ada kepastian itu akan dituntaskan atau tidak kalau seandainya Pak Prabowo yang menjabat," imbuhnya.

Baca juga: Alam Roasting Ganjar soal Baju yang Selalu Beda dengan Mahfud: Kayak Enggak Telponan

 

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan, kasus penghilangan aktivis merupakan sesuatu yang tendensius.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com