Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Ganjar soal Intimidasi dan Dibuntuti Saat Bepergian

Kompas.com - 14/12/2023, 12:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkelakar soal intimidasi dan diikuti orang lain saat menghadiri dialog dengan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo), Kamis (14/12/2023).

Kelakar soal intimidasi dilontarkan Ganjar ketika seorang anggota Inkindo ingin melontarkan pertanyaannya.

Awalnya, pembawa acara mengatakan bahwa Ganjar tidak punya waktu lama untuk menjawab pertanyaan sehingga hanya ada satu peserta yang bertanya.

Baca juga: Saat Ganjar-Anies Kompak Singgung Polemik Putusan MK dan Prabowo Balas soal Intervensi...

Ketika seorang anggota Inkindo hendak bertanya, pembawa acara meminta agar orang tersebut bertanya dengan cepat dan singkat.

"Bapak maju saja, pakai mic saya saja, biar cepat. Singkat ya Pak minta tolong langsung saja pertanyaan tidak usah pakai prolog," kata pembawa acara, Kamis.

Mendengar itu, Ganjar menyebut si penanya seolah-olah diintimidasi oleh pembawa acara.

Baca juga: Santai jika Dianggap Tak Jadi Sorotan Saat Debat, Ganjar: Yang Penting Pesannya Masuk

"Ini penanyanya kenapa diintimidasi sih?" tanya Ganjar dengan nada heran.

Ganjar pun menyebutkan bahwa intimidasi biasa terjadi di dalam politik sambil mempersilakan penanya bertanya kepadanya.

"Biasa intimidasi di politik, tapi di Inkindo enggak boleh. Tapi enggak apa-apa silakan pak," ujar dia.

Ketika menjawab pertanyaan, Ganjar juga bercanda mengenai gema atau feedback yang muncul dari pengeras suara.

Baca juga: Ditanya Prabowo soal Pupuk saat Debat Capres, Ganjar: Beliau Pikniknya Kurang Jauh

Ganjar tampak sempat berhenti berbicara beberapa saat untuk mengecek ada atau tidaknya gema.

Ia lantas menyinggung peristiwa di mana ia sering diikuti oleh orang lain saat berkampanye.

"Kenapa selalu ada suara yang mengikuti saya ya? Saya pergi, ada yang mengikuti, sekarang di sini ada suara begitu," ujar Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com