JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan akan akan menambah besaran subsidi pupuk. Namun, kepastian penambahan subsidi pupuk akan diumumkan ia berkomunikasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
"Subsidi pupuknya akan saya tambah. Karena supply pupuknya juga ada. Berapa? Nanti saya akan umumkan kalau saya sudah (bertemu) Menteri Keuangan. Sebentar, semuanya itu dihitung," ujar Jokowi di acara Penyuluh Pertanian dan Babinsa se-Jawa Tengah di Pekalongan yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Kepemimpinan Jokowi Menurun ke Angka 81,3 Persen
"Kurangnya berapa, itu yang akan saya minta untuk diselesaikan oleh Menteri Keuangan. Pak Menteri Pertanian hitung dulu. Memang prosedurnya sepertu itu. Minta persetujuan dari DPR RI. Baru Menteri Keuangan bisa menambah," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Menteri Pertanian Amran Sulaiman sudah menyanggupi mengontrol persoalan pupuk di lapangan.
Tujuannya agar tidak ada permasalahan di lapangan.
"Tapi saya janji pupuk akan ditambah subsidinya. Urusan pupuk karena saya saya ini ngerti Pak Menteri pertanian itu juga bekas (PT) BPL, saya juga tiap hari masuk ke sawah, ke desa untuk bertanya kepada petani," ungkap Jokowi.
"Problemnya memang di tahun-tahun terakhir ini memang semuanya mengeluhkan para petani urusan pupuk. Benar ya? Ada yang masalah pupuknya tidak bermasalah? Tunjuk jari saya beri sepeda," lanjutnya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal pengecer pupuk. Dia menyebutkan kondisi saat petani ingin membeli pupuk harus menunjukkan kartu tani.
Sehingga Jokowi sudah menyetujui agar petani bisa langsung membeli pupuk jika di e-KTP masing-masing ada tulisan petani.
"Ini urusan kemarin kalau mau beli pupuk harus menunjukkan kartu tani. Saya sudah menyetujui untuk pembelian pupuk asal di KTP-nya ada tulisan petani, silakan itu dipakai. Jadi bisa pakai kartu tani bisa memakai juga KTP," tegas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.