Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Kepuasan terhadap Kinerja Bidang Hukum Pemerintahan Jokowi Turun, Korupsi Jadi Sorotan

Kompas.com - 13/12/2023, 07:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin dalam penegakan hukum dan ekonomi menurun.

Peneliti Litbang Kompas, Andreas Yoga Prasetyo menuliskan, citra penegakan hukum pemerintah merosot 3,6 persen dari 61,9 persen pada Agustus 2023 lalu menjadi 58,3 persen pada Desember 2023.

“Untuk kinerja bidang hukum, misalnya, seluruh indikator tingkat kepuasan menurun,” tulis Andreas sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Elektabilitas Anies-Muhaimin di Peringkat Ke-2 Litbang Kompas, Cak Imin: Bersyukur Ada Progres

Menurut Andreas, publik banyak menyoroti kinerja pemerintah dalam pemberantasan suap dan jual beli kasus. Kepuasan pada indikator ini turun 4,9 persen.

Kemudian, penuntasan penyelesaian kasus hukum turun 3,4 persen, dan kepuasan terhadap pemberantasan korupsi juga merosot 3 persen.

Sementara itu, tingkat aspirasi publik terhadap perekonomian pada Desember ini juga turun tipis dari 61,5 persen pada bulan Agustus menjadi 60,8 persen Desember.

Andreas menyebutkan, karena kepuasan publik pada bidang penegakan hukum dan perekonomian turun, maka kepuasan di bidang politik dan keamanan serta kesejahteraan sosial menjadi tumpuan citra publik terhadap kinerja pemerintah.

Adapun kepuasan publik terhadap kinerja di bidang politik dan keamanan (Polkam) naik tipis, dari 79,3 persen pada Agustus lalu menjadi 80,2 persen pada Desember.

“Kinerja bidang polkam serta bidang kesejahteraan sosial menjadi yang paling banyak diapresiasi. Bidang polkam mendapat apresiasi tertinggi,” ujar Andreas.

Ia menjelaskan, kepuasan pada bidang polkam ini dipengaruhi bagaimana upaya pemerintah menjaga stabilitas di bidang politik.

Baca juga: Apresiasi Survei Litbang Kompas, PDI-P: Ganjar-Mahfud secara Ideologis Penerus Jokowi


Sementara itu, kepuasan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial juga meningkat dari 76,4 persen pada Agustus lalu menjadi 80,1 persen pada Desember 2023.

Adapun sejumlah persoalan hukum beberapa waktu belakangan memang menjadi sorotan. Berdasarkan catatan Kompas.com, pada kurun Agustus-Desember terdapat beberapa kasus hukum yang menjadi sorotan.

Selain kasus pengadaan menara BTS 4G di Kejaksaan Agung yang menyeret anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), perhatian publik juga tersedot ke kasus dugaan Pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

SYL diduga memeras dengan ancaman akan memutasi dan terkait jual beli jabatan.

Selain itu, kasus Ketua KPK Firli Bahuri yang diberhentikan sementara juga menjadi sorotan. Firli kini diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi karena diduga memeras SYL, menerima suap, dan gratifikasi.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Pemerintah Jokowi-Maruf 73,5 Persen

Halaman:


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com