KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) terus memperkuat kiprahnya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi melalui perannya dalam menjaga ketahanan energi nasional, sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi.
Hal tersebut dilakukan Pertamina untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
Memasuki usia ke-66 tahun pada 10 Desember 2023, Pertamina pun memberikan kado ulang tahun untuk Indonesia yang tercermin dari kinerja optimal Pertamina Grup pada 2023.
Kado itu adalah Pertamina menyandang peringkat satu dunia untuk kategori environmental, social, and governance (ESG) sub sektor minyak dan gas (migas) terintegrasi. Lalu juga Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati masuk penghargaan 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dunia versi Forbes dan Fortune
Nicke Widyawati mengatakan, sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis melalui peningkatan produksi migas dalam negeri hingga luar negeri.
Inovasi itu adalah sebagai upaya untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi, serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
"Hal ini dilakukan guna memperkuat peran dan eksposure Pertamina sebagai perusahaan energi global dari Indonesia," jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/12/2023).
Tidak hanya itu, kata dia, Pertamina juga berhasil menjadi perusahaan Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500.
Melalui performanya, Pertamina mampu meraih 82 peringkat dan berada pada urutan 141 pada pengumuman Fortune 500 tahun 2023.
Baca juga: Pertamina EP Cepu Janji Ikuti Rekomendasi BPK soal Proyek Gas JTB
Selain itu, Pertamina dinilai layak menjadi perusahaan dengan tujuan investasi. Hal ini terlihat dari Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional yang mencatat peringkat kredit global Pertamina berada di level “Investment Grade”, yakni Moodys pada peringkat BAA2, Standard & Poors pada BBB, dan Fitch Ratings pada BBB.
Kinerja Pertamina pada keberlanjutan atau ESG juga mengalami peningkatan. Hal ini dilakukan Pertamina guna mewujudkan visinya sebagai perusahaan berkelanjutan di Indonesia.
Untuk diketahui, Pertamina sukses meraih skor 20,7 (medium risk) dari Lembaga Rating Sustainalytics pada 30 November 2023. Pada pencapaian ini, Pertamina berada di posisi pertama sebagai perusahaan sub industri migas terintegrasi yang melampaui skor berbagai perusahaan migas global.
Hingga akhir 2023, sejumlah program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) tercatat telah melakukan investasi sosial yang berdampak pada 344.000 penerima manfaat.
Tidak hanya itu, TJSL Pertamina juga berdampak pada dekarbonisasi dengan reduksi emisi karbon yang dihasilkan sebesar 715.000 ton ekuivalen karbondioksida (CO2e) per tahun.
Salah satu program TJSL yang berdampak pada dekarbonisasai adalah Desa Energi Berdikari yang telah berjalan di 77 lokasi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Hadiri UNFCCC COP Ke-28 Dubai, Pertamina Patra Niaga Perkenalkan Upaya Tingkatkan Ekonomi Nelayan