Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadiri UNFCCC COP Ke-28 Dubai, Pertamina Patra Niaga Perkenalkan Upaya Tingkatkan Ekonomi Nelayan

Kompas.com - 07/12/2023, 18:22 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dan garis pantai terpanjang di dunia, nelayan merupakan salah satu profesi terbesar masyarakat Indonesia. Dengan jumlah lebih dari 977.000 nelayan, profesi ini mampu menyumbang 2,7 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan mengatakan bahwa pihaknya memiliki andil dalam mendorong industri perikanan sekaligus ekonomi nelayan di Tanah Air melalui jaminan ketersediaan dan energi yang berkeadilan.

Pernyataan tersebut disampaikan Riva saat hadir dalam pertemuan UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga: Putin Mulai Tur Timur Tengah di Arab Saudi dan UEA

“PPN memiliki misi untuk terus menyampaikan dukungan penuh bagi industri perikanan serta nelayan di Tanah Air. Ini merupakan suatu kesempatan yang luar biasa, karena kami bisa berkontribusi dalam program-program pemerintah yang didukung PPN, salah satunya adalah konversi bahan bakar minyak (BBM) ke liquefied petroleum gas (LPG) bagi nelayan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (7/12/2023).

Riva mengungkapkan bahwa program konversi BBM ke LPG bagi nelayan sudah dilakukan sejak 2016.

Hingga 2022, kata dia, PPN tercatat telah menyalurkan 115.000 paket converter kit untuk nelayan yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.

Baca juga: Nelayan Sumbawa yang Tangkap Lobster di Perairan NTT Diminta Terbuka pada Penyidik

“Program konversi LPG bagi nelayan tersebut disalurkan ke 27 provinsi di Indonesia. Selain memastikan jaminan ketersediaan energi yang terjangkau bagi nelayan, pada periode 2016 hingga 2021 saja, program ini juga berkontribusi positif bagi lingkungan dengan mereduksi emisi sebanyak 0,65 juta ton carbon dioxide equivalent (CO2eq),” jelas Riva.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan saat menghadiri pertemuan UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
DOK. Humas Pertamina Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan saat menghadiri pertemuan UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Lebih lanjut, Riva mengatakan, dukungan PPN dalam mendorong perekonomian nelayan di tanah air juga diwujudkan melalui pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).

Hingga 31 Oktober 2023, sebut dia, PPN telah mengoperasikan 400 SPBU nelayan dari Sabang ke Merauke, dan 59 SPBUN sedang dalam tahap pembangunan.

“Keberadaan SPBUN ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para nelayan. (Dampak) yang paling terasa adalah memangkas biaya melaut para nelayan yang biasanya membeli BBM eceran ataupun dibandingkan harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan BBM,” tutur Riva.

Baca juga: BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Pada UN Climate Change COP ke-28 di Dubai, lanjut dia, PPN memperlihatkan upaya decarbonizing fisheries atau dekarbonisasi pada sektor perikanan.

Ia menyebut bahwa langkah dan komitmen PPN untuk mengurangi emisi karbon hampir setara 2 juta CO2eq lewat implementasi biodiesel sejak 2019 hingga 2022.

 “UN UNFCCC COP ke-28 ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperlihatkan dan melanjutkan upaya serta komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi karbon. PPN akan terus bergerak maju, mendukung cita-cita nasional mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060,” imbuh Riva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com