Sebanyak 59 kapal tanker PIS telah berlayar di perairan internasional, termasuk kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Dual Fuel pertama di Indonesia milik Pertamina Gas Amaryllis yang telah berhasil mengurangi emisi sebanyak 40 persen.
Selain itu, subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk pada 2023 gencar meningkatkan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Hingga Kuartal III 2023, jargas telah dilaksanakan di 73 kota/kabupaten dengan moda transportasi pipa dan beyond pipeline dengan jumlah pelanggan sebanyak 834.165 sambungan rumah.
Jargas dinilai sukses menurunkan beban subsidi pemerintah dalam menyediakan liquified petroleum gas (LPG) 3 kilogram (Kg) dan mendukung penyediaan energi transisi menuju NZE.
Sementara itu, pada subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri melalui program BBM 1 Harga untuk Masyarakat Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T). Kini BBM 1 Harga telah tersebar di 502 lokasi di Indonesia.
Baca juga: Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023
Kemudian program Pertahop yang telah menjangkau hingga 6.647 pertashop di seluruh Indonesia. Lalu juga One Village One Outlet (OVOO) di 97 persen desa di seluruh Indonesia dengan total 248.992 outlet LPG subsidi dan 86.269 outlet LPG nonsubsidi.
Pertamina Patra Niaga secara bertahap juga meningkatkan sarana dan fasilitas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk memberikan kenyamanan bagi konsumen.
Pertamina subholding Power New and Renewable Energy (Pertamina NRE) berperan dalam transisi energi melalui peningkatan kapasitas terpasang dari energi hijau, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 48 mega watt peak (MWp).
Dari jumah itu, sebanyak 43 MWp diantaranya dimanfaatkan oleh internal Pertamina Group dan 5 MWp lainnya dimanfaatkan untuk konsumen eksternal. Kapasitas ini meningkatkan signifikan dibanding tahun sebelumnya, yakni 28,6 MWp.
Diperkirakan penggunaan PLTS internal Pertamina dapat mencapai 500 MW secara bertahap. Salah satu program PLTS adalah instalasi di Wilayah Kerja (WK) Rokan sebesar 25 MWp.
Adadapun untuk sektor panas bumi, Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Enegy Tbk, telah memasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang mencapai 672 MW dan ditargetkan mencapai 1 GW dalam 2 tahun.
Portofolio EBT lain yang tengah dikembangkan Pertamina NRE adalah hidrogen bersih yang memiliki peran strategis dalam transisi energi.
Hidrogen hijau dan biru dapat menjadi solusi pengganti bahan bakar fosil bagi industri yang sulit melakukan dekarbonisasi terhadap produk ataupun proses produksinya (hard-to-abate industry), seperti kilang minyak, industri baja, industri berat lainnya, serta transportasi berat.
Baca juga: Pertamina Pastikan Bangun Ekosistem EV dari Hulu ke Hilir
Tak hanya itu, Pertamina NRE menjadi pelopor perdagangan karbon di bursa karbon Indonesia (IDXCarbon) dengan menjual 864.000 tCO2e emisi dari PLTP Lahendong Unit 5 dan 6.
Kredit karbon ini telah memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pertamina NRE akan menjadi agregator dalam perdagangan karbon khususnya bagi Pertamina Group, serta untuk perusahaan dan BUMN lain pada umumnya.
“Prestasi gemilang Pertamina tahun 2023 didukung oleh seluruh perwira atau pekerja Pertamina, yang berada di seluruh Indonesia hingga beberapa wilayah operasional Pertamina di manca negara," tutur Nicke.
"Dengan 66 tahun ini, kami meyakini ke depan Pertamina Group akan semakin besar dan membanggakan bangsa Indonesia di kancah global,” jelas Nicke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.