Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gimik Kampanye Politik, dari "Selepet", "Gemoy", hingga Salam "Hunger Games"

Kompas.com - 27/11/2023, 06:49 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politik yang bergulir hari ini disebut “membenci” masa lalu dan tidak memiliki kesadaran sejarah yang cukup, sehingga memunculkan politik “gemoy”, “selepet”, dan “hunger games”.

Penulis sekaligus Pemimpin Redaksi Narasi, Zen RS menyinggung para calon presiden (Capres) dan gejala umum di politik yang tidak mau permasalahan masa lalu mereka diungkit.

Pernyataan itu Zen RS sampaikan saat menghadiri peluncuran kembal laman RekamJejak.net milik Indonesia Corruption Watch (ICW) yang bekerja sama dengan LSM lain dan Narasi.

Laman itu menyuguhkan riwayat calon anggota legislatif (Caleg), termasuk eks narapidana korupsi dan narapidana umum.

“Politik Indonesia hari ini adalah politik yang sama sekali enggak memberi tempat pada ingatan,” ujar Zen RS di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).

“Semuanya membenci masa lalu. Makanya yang muncul adalah ‘hunger games’, ‘selepet’, dan ‘gemoy,” lanjutnya.

Baca juga: Ketua TKN Prabowo-Gibran: Narasi Gemoy Tumbuh Secara Organik dari Bawah

Menurut Zen, politik hari ini hanya memikirkan bagaimana meraih kemenangan saat ini dengan perhitungan terkini.

Mereka tidak mau sejarah politisi dibahas publik. Ia mencontohkan, terdapat sosok yang tidak suka jika keterlibatannya dalam politik identitas diungkit.

Calon lainnya tidak mau persoalan izin lingkungan yang diterbitkan ketika menjadi gubernur dibahas. 

“Ada yang tidak mau kasus penculikan dan pelanggaran HAM-nya diungkit-ungkit,” ujar Zen.

Akibat lain gejala politik yang membenci masa lalu itu adalah institusi negara menutup-nutupi rekam jejak para kandidat pejabat publik.

Contohnya adalah sangat sedikit partai yang mengizinkan calegnya membuka daftar riwayat hidup mereka di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menurut Zen, fenomena politik yang lepas dari kesadaran sejarah bukan tidak memiliki konsekuensi.

“Sebagai konsekuensi tidak memiliki kesadaran historis pasti tidak punya perspektif tentang masa depan,” tutur Zen.

Baca juga: Tim Fanta Prabowo-Gibran Sebut Janji PKS Tak Pindah IKN Pemikiran Mundur

Pada kesempatan itu, Zen mengutip pernyataan sejarawan Inggris, John Robert Seeley yang menyebut, “politics without history has no roots; history without politics bears no fruits”.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com