Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Jadi Caleg PDI-P, Ronny Talapessy Siap Wujudkan Supremasi Hukum dan Kawal Kesejahteraan PMI

Kompas.com - 24/11/2023, 12:58 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Eks kuasa hukum Bharada E atau Richard Eliezer, Ronny Talapessy, kini menempatkan diri sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dorongan partai pengusung menjadikan Ronny kian optimistis berkontestasi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024.

Meski namanya baru mencuat ketika menangani Bharada E, Ronny sebenarnya telah lama aktif berpolitik. Bahkan, keikutsertaannya di partai berlambang banteng bermoncong putih itu sudah dimulai sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Ia pun tidak hanya menjadi anggota biasa, tetapi juga telah menjalani proses kaderisasi yang panjang dalam partai, mulai dari tingkat pratama, madya, hingga utama atau nasional. Ia juga tiga kali mengikuti sekolah partai pada 2016, 2017, dan 2019.

Jadi, keputusan untuk menjadi caleg pada Pemilu 2024 selain karena dorongan partai, dinilainya bukanlah suatu aji mumpung. Sejak lama, Ronny sudah merasakan panggilan politik dan memiliki keinginan kuat untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa.

“Sejak SMA saya sudah masuk PDI-P dan ikut kampanye. Jadi, kalau ada yang menganggap aji mumpung, tidak perlu ditanggapi karena saya sudah berpartai jauh hari,” ujarnya saat ditemui oleh Kompas.com di Kantor RBT Law Firm d Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

Ia melanjutkan, kader-kader yang lolos tingkat utama atau nasional umumnya mendapat penugasan politik. Mereka memang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin, baik daerah maupun legislatif. Contohnya, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kader PDI-P yang sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017.

Ronny menceritakan proses kaderisasi PDI-P. Menurutnya, hal tersebut tidaklah mudah. Selain passion melayani masyarakat, kader juga harus punya komitmen kuat dan kedisiplinan tinggi.

“Sebab, pendidikan di sekolah partai (itu) keras dan disiplin, (kami dibiasakan) mulai dari bangun pagi, belajar teori, hingga turun ke masyarakat. Kami benar-benar ditempa. Tidak boleh juga bawa handphone. Aturan ini berlaku adil tanpa memandang latar belakang calon kader,” ujarnya.

Loyalitas tinggi

Dalam berpolitik, lumrah bagi kader berpindah partai. Namun, bagi Ronny, hal ini tidak berlaku meski tak sedikit partai lain yang ingin meminangnya. Ia menegaskan bahwa ideologi partai dan nilai-nilai Pancasila menjadi dasar loyalitasnya pada PDI-P.

“Partai yang konsisten bicara soal ideologi Pancasila ya kan PDI-P saja,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya, PDI-P juga senantiasa berbenah secara internal bila terjadi masalah di samping memiliki visi dan misi yang jelas. Isinya pun politisi-politisi senior yang bisa ia jadikan motivator dalam berpolitik.

“Seorang pemimpin harus berproses, tidak ada yang instan. Kalau kemarin saya sempat kalah di Pileg 2019, solusinya bukan pindah partai dan menyerah. Ideologi yang membuat saya loyal terhadap partai. Selain diajarkan nilai-nilai Pancasila, PDI-P mengenalkan saya pada realitas kehidupan masyarakat,” ujar Ronny.

Perlu diketahui, sebelumnya, Ronny sempat maju dalam Pileg 2019 sebagai caleg DPR RI Banten II. Hanya saja, raihan suaranya kecil atau cuma sampai tiga besar.

Bawa tagline “Adil Tanpa Pandang Bulu”

Sebagai seorang yang memiliki latar belakang hukum, Ronny melihat bahwa dunia politik dan hukum saling bersentuhan. Karena itu, supremasi hukum di Indonesia menjadi tujuan utamanya bila menang sebagai caleg dalam Pemilu 2024.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di WWF 2024, Pertamina Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Akrab dengan Puan di Bali, Jokowi: Sudah Lama Akrab dan Baik dengan Mbak Puan

Nasional
Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Jaksa: Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Kembalikan Uang Rp 40 Miliar dalam Kasus Korupsi BTS 4G

Nasional
WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

WIKA Masuk Top 3 BUMN dengan Transaksi Terbesar di PaDi UMKM

Nasional
Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com