Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal KTA Gibran dan Bobby, Politikus PDI-P: Kenapa Mereka Tak Ingin Kembalikan, Apa Ada Motifnya?

Kompas.com - 14/11/2023, 09:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Aria Bima meyakini bahwa partainya enggan ambil pusing terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) milik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang tak kunjung dikembalikan.

Menurutnya, persoalan pengembalian KTA hanya terkait waktu dan momentum.

Namun, Aria mengaku heran mengapa keduanya tak kunjung mengembalikan KTA, padahal sudah resmi mendukung bahkan mencalonkan diri sebagai kandidat peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dari pihak lain.

"Dan pertanyaan kembali dibalik, kenapa Mas Gibran dan Mas Bobby tidak ingin mengembalikan KTA itu? Ada apa motifnya?" kata Aria Bima ditemui di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023) malam.

Baca juga: PDI-P Sebut Jokowi Mestinya Diskusi dengan Megawati jika Ingin Capres-Cawapres Lain

Diketahui, Gibran resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

Sementara itu, Bobby Nasution telah memutuskan mendukung kakak iparnya, Gibran Rakabuming Raka.

Lebih lanjut, Aria menjawab soal asumsi publik bahwa PDI-P bermain dua kaki karena tak memecat Gibran dan Bobby.

Wakil Ketua Komisi VI DPR ini mengatakan, Gibran maupun Bobby bisa saja bermain peran menjadi pihak yang diperlakukan tidak adil atau dizalimi jika diberhentikan karena mendukung calon lain.

"Kalau kita pecat, mereka akan mainkan playing victim, ya sudah sekarang kita biarkan," ujarnya.

Baca juga: Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, DPP PDI-P: Kalau Adil Baliho Capres-Caleg Manapun Juga Diturunkan

Oleh sebab itu, Aria meyakini sikap yang diambil oleh PDI-P sudah tepat dengan tidak memecat Bobby maupun Gibran.

"Semua ini kan situasi-situasi kondisinya kan tahun politik, tahun yang kita tahu, mungkin juga dimanfaatkan (Gibran dan Bobby)," katanya.

Perlu diketahui, dua kader PDI-P yaitu Bobby dan Gibran hingga kini tak kunjung mengembalikan KTA.

Meskipun, keduanya sudah resmi tidak mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun sebenarnya memberikan batas waktu kepada Bobby untuk mengembalikan KTA sejak satu minggu lalu.

Namun, pada Senin kemarin, belum ada kejelasan apakah KTA Bobby maupun Gibran sudah dikembalikan ke PDI-P.

Baca juga: Hari Ini, KPU Undi Nomor Urut Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com