JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia tidak menutup kemungkinan bergabung dengan negara-negara kelompok BRICS jika menguntungkan secara ekonomi.
BRICS adalah singkatan dari negara-negara berkembang utama, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa).
“Jadi kita akan melihat, kalau nanti (secara) kepentingan ekonomi kita menguntungkan, ya why not kita joint BRICS?” kata Prabowo selepas menjadi pembicara dalam acara yang didadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) soal kebijakan politik luar negeri, Senin (13/11/2023) di Gedung CSIC, Jakarta Pusat.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Kalahkan Ganjar, TPN Ganjar-Mahfud: Karena Ada Sundulan Kecil
Prabowo mengatakan bahwa juga Indonesia merupakan bagian dari ASEAN dan bergabung dengan APEC.
Dalam arah politik luar negeri, Prabowo menginginkan adanya fair trade atau perdagangan yang adil.
"Kita minta perdagangan yang adil. Kita buka pasar kita untuk produk-produk negara mereka. Mereka juga harus buka, dong,” ucap Prabowo.
Baca juga: Pimpin Pemenangan Prabowo-Gibran di Jakarta, Ahmed Zaki Mulai Konsolidasi Kekuatan
Dalam pidatonya, Prabowo juga ingin melanjutkan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok.
“Tradisi kita (negara) non-blok. Saya berkomitmen untuk melanjutkan,” kata Menteri Pertahanan RI itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.