Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Prabowo Punya Jurus Menggoda, Bujuk Rayunya Pindahkan Dukungan Satu Keluarga"

Kompas.com - 05/11/2023, 13:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun yang seolah menyindir kejadian pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi), hingga Prabowo Subianto.

Hasto mengatakan, pantun yang dibuatnya ini mencerminkan suasana hati PDI-P maupun pendukung Ganjar-Mahfud.

"Pertama, 'Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun, ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata'," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

Pantun Hasto yang pertama ini disambut tepuk tangan para hadirin di acara penerimaan dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali di Renon, Denpasar, Sabtu kemarin.

Baca juga: Hasto Balik Tertawa Tanggapi Tawa Kecil Jokowi soal PDI-P yang Merasa Ditinggalkan

"Pantun kedua, 'Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya religius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa'," ujar Hasto.

Tak berhenti di situ, Sekretaris Jenderal PDI-P ini membacakan pantun ketiga yang dibuatnya. Kali ini, ia dengan jelas ada sindiran untuk Prabowo Subianto yang merupakan bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"'Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala'," kata Hasto membacakan pantun ketiganya.

Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemui di Bali.

Baca juga: Sekjen PDI-P Beberkan Jokowi-Megawati Sempat Bertemu dan Sepakat Calonkan Ganjar

Hasto mengaku, ia harus menyampaikan hal ini karena memang di Bali juga menjadi ruang ekspresi untuk menyampaikan kejujuran nurani.

"Di Bali ini suasana hati menjadi terbuka. Di Bali ini keseimbangan alam raya dijaga dengan baik dengan semangat Trihita Karana. Bagaimana kebahagiaan manusia muncul? Ketika kita jaga keseimbangan dengan Sang Pencipta dengan seluruh alam raya dan seisi alam semesta," ujar Hasto.

Ia lantas mengatakan, dalam politik pun sama, yakni jangan pernah meninggalkan rakyat.

Hasto mencontohkan Ganjar dan Mahfud. Ia menyebut keduanya berpolitik mengikuti seluruh jalan spiritualitas.

"Kemarin datang ke Makam Bung Karno mendoakan Bapak Bangsa kita, Bapak Proklamator kita, tetapi juga sekaligus membangun tekad komitmen di hadapan Bung Karno dan seluruh pahlawan Indonesia untuk menjadikan kekuasaan sebagai dedikasi, rakyat sebagai sebagai sumber inspirasi," ujar Hasto.

Baca juga: Ketika Puan Nyatakan PDI-P Siap Hadapi Kawan Lama...

Sebagai informasi, Prabowo telah resmi menggandeng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres 2024).

Gibran yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu adalah kader PDI-P, sama seperti ayah dan adik iparnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Kini, Gibran diminta kembalikan KTA PDI-P setelah resmi memilih menjadi bakal cawapres Prabowo.

Sebab, PDI-P telah tegas mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Hasto Sebut Pengembalian KTA PDI-P Gibran Urusan DPC

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com