Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Beberkan Jokowi-Megawati Sempat Bertemu dan Sepakat Calonkan Ganjar

Kompas.com - 02/11/2023, 17:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah pernah sepakat untuk mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) dari PDI-P.

Hasto mengatakan, pertemuan itu berlangsung selama tiga jam pada 18 Maret 2023, sekitar satu bulan sebelum Megawati secara resmi mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres yang diusung PDI-P.

"Pada tanggal 18 Maret kalau tidak salah, ada pertemuan tiga jam, dua jam dengan Bu Mega, satu jam kami ikut mendapingi bersama Mas Pramono Anung. Di situ sebenarnya sudah disepakati untuk mencalonkan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Megawati, Ganjar, dan Mahfud Akan Ziarah ke Makam Bung Karno Besok

Hasto pun menegaskan bahwa Jokowi terlibat dalam proses pencalonan Ganjar sebagai bakal capres.

Ia lantas menyinggung pernyataan Jokowi yang pernah menyebut sosok berambut putih sebagai ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Yang mengatakan rambut putih siapa? Kan itu dicatat oleh rakyat, tetapi seseorang bisa berubah," ujar Hasto.

Kemudian, ia menegaskan bahwa Megawati dan PDI-P punya konsistensi selayaknya para pejuang yang berjuang membawa Indonesia merdeka.

"Konsistensi itulah yang ditangkap juga oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan kami semua sebagai karakter dari bangsa ini. Bangsa kita enggak pernah berubah-ubah Ketika ada yang berubah pasti ada tanda tanya," kata Hasto.

Baca juga: Anis Matta Sebut Jokowi Setuju Koalisi Besar, tetapi PDI-P Tiba-tiba Deklarasi Ganjar Capres

Hal tersebut disampaikan Hasto merespons pernyataan Ketua Umum Partai Gelora Anies Matta yang menyebut PDI-P sempat diajak untuk bergabung ke Koalisi Besar bersama partai politik pendukung Jokowi.

Namun, wacana itu buyar karena PDI-P mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres secara mendadak.

Menurut Hasto, PDI-P memprioritaskan sosok yang dapat menjawab persoalan bangsa dan negara, bukan mengenai bergabung ke koalisi besar atau tidak.

"Betul-betul Bu Mega berkontemplasi dan berdialog sehingga lahirlah Pak Ganjar dan Pak Prof Mahfud MD, itu semua demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Hasto.

Baca juga: Anis Matta Klaim Keputusan Gibran Jadi Cawapres Prabowo Diambil Hanya dalam 1 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com