Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] PDI-P Dinilai Stres Luar Biasa | Sindiran PDI-P ke Keluarga Jokowi

Kompas.com - 31/10/2023, 05:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang PDI Perjuangan yang dinilai tengah stres karena merasa ditinggalkan Presiden Joko Widodo menjadi pemberitaan yang paling banyak dibaca di Kompas.com pada Senin (30/10/2023).

Kemudian, tulisan soal kekuasaan bukan sesuatu yang sederhana juga menarik minat pembaca.

Selain itu, artikel mengenai PDI-P yang menyindir keluarga Jokowi soal pemenangan 5 pilkada dan 2 pilpres juga menjadi terpopuler.

Berikut ulasan selengkapnya.

1. PDI-P Dinilai Tengah Mengalami Stres Politik Luar Biasa Usai Merasa Ditinggalkan Jokowi

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, PDI Perjuangan tengah mengalami stres politik luar biasa pasca Presiden Joko Widodo merestui putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai bacawapres Prabowo Subianto.

Sejumlah elite PDI-P sebelumnya merasa Presiden Jokowi dan keluarganya telah meninggalkan mereka, meski telah diberikan privilege di dalam kontestasi tingkat daerah hingga pusat.

Hal ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian gugatan terkait batas usia minimum capres-cawapres. Akibat putusan tersebut, Wali Kota Solo yang juga putra pertama presiden, bisa menjadi cawapres Prabowo.

"PDI-P alami stres politik luar biasa, satu sisi mereka sangat marah dikhianati, sisi lain mereka sulit ungkapkan kemarahan karena Jokowi sulit terprovokasi," kata Dedi kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Baca selengkapnya: PDI-P Dinilai Tengah Mengalami Stres Politik Luar Biasa Usai Merasa Ditinggalkan Jokowi

2. Kekuasaan Bukan Sesuatu yang Sederhana, Anak Muda!

JANGAN menyepelekan kekuasaan, apalagi meremehkannya atas nama idealisme yang mulia. Kekuasaan tak sesederhana yang dibayangkan.

Celakanya, pemain baru yang biasanya adalah tokoh-tokoh muda acapkali menyederhanakan kekuasaan, seolah kehadiran mereka akan mengubah banyak hal dalam tatanan politik.

Pada akhirnya, waktu dan sejarah membuktikan bahwa kekuasaan tidak bisa dipandang sesederhana itu. Kekuasaan tidak mudah ditundukkan hanya dengan mimpi-mimpi indah yang tercantol di dalam idealisme politisi muda.

Untuk menjadi pemain handal sekaligus idealistik di atas hamparan politik tak hanya butuh ilmu dan pengetahuan luas, tapi juga kebijaksanaan dan kearifan mapan, karakter kuat, determinasi tak lekang oleh keadaan apapun, dan kelincahan berdiplomasi interpersonal yang mumpuni.

Baca selengkapnya: Kekuasaan Bukan Sesuatu yang Sederhana, Anak Muda!

3. Sindir Keluarga Jokowi soal Dukungan di 5 Pilkada dan 2 Pilpres, PDI-P: Belum Selesai Rasa Lelahnya

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengungkapkan rasa sayang partainya untuk Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga melalui dukungan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dan pemilihan presiden (pilpres).

Diketahui, dukungan PDI-P mengalir ke Joko Widodo sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga menjadi Presiden RI dua periode.

Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, juga didukung PDI-P menjadi Wali Kota Solo. Bahkan, menantu presiden, Bobby Nasution, juga didukung menjadi Wali Kota Medan.

"Seluruh simpatisan, anggota, dan kader Partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari lima pilkada dan dua pilpres. Itu wujud rasa sayang kami," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Minggu (29/10/2023).

Baca selengkapnya: Sindir Keluarga Jokowi soal Dukungan di 5 Pilkada dan 2 Pilpres, PDI-P: Belum Selesai Rasa Lelahnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com