Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua IM 57+ Institute: Kalau Firli Tak Bersalah, Kenapa Sembunyi?

Kompas.com - 24/10/2023, 13:46 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia Memanggil (IM) 57+ Institute, M. Praswad Nugraha menyebut, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri semestinya tidak perlu bersembunyi dari awak media jika memang tidak bersalah.

Pernyataan tersebut Praswad sampaikan saat dimintai tanggapan terkait Firli yang terkesan menghindari awak media yang menunggunya hari ini di Gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Selasa (24/10/2023).

“Jika memang Firli yakin tidak bersalah, kenapa harus sembunyi? Buktikan kalimat puitisnya yang selalu berpesan tegakkan hukum selurus-lurusnya,” ujar Praswad saat dihubungi, Selasa.

Baca juga: Firli Bahuri Diperiksa Bareskrim, Polri Pastikan Tak Ada Perlakuan Khusus

Adapun Firli hari ini dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada pukul 10.00 WIB di Gedung Bareskrim Polri.

Reporter Kompas.com telah berada area Gedung Bareskrim Polri sejak sekitar pukul 09.30 WIB. Namun, awak media tidak melihat Firli memasuki gedung.

Sementara itu, kendaraan yang kerap digunakan Firli yakni Toyota Camry dengan nomor polisi B 1990 RFP tampak diparkir di Gedung Rupatama Mabes Polri.

Praswad juga menyoroti tingkah Firli Bahuri yang meminta pemeriksaan digelar di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

Praswad Nugraha menyebut, Firli kerap meminta keistimewaan. Ia mempertanyakan kenapa Firli tidak bisa bertingkah biasa dan sama seperti masyarakat umum di depan hukum.

“Wajah aslinya Firli, selalu meminta keistimewaan,” kata Praswad saat dihubungi, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Firli Bahuri Tiba di Mabes Polri, Diperiksa soal Dugaan Pemerasan ke SYL

Berdasarkan informasi dari Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Firli sudah hadir dan menjalani pemeriksaan.

"Sudah (hadir)," kata Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Selasa.

Adapun Firli baru memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya pada setelah dipanggil dua kali.

Sedianya, ia dijadwalkan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada Jumat (20/10/2023) kemarin. Namun, ia mangkir dengan alasan sudah memiliki jadwal lain.

Polda Metro Jaya pun menjadwalkan ulang pemeriksaan menjadi hari ini. Namun, pimpinan KPK meminta pemeriksaan digelar di Bareskrim Mabes Polri.


Menindaklanjuti permintaan tersebut, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Dirtipidkor Bareskrim Polri untuk melaksanakan pemeriksaan maupun permintaan keterangan sebagai saksi terhadap Firli Bahuri.

"Pemeriksaan ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri pada hari Selasa, tanggal 24 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB," jelas Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com