Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Optimistis Jateng Masih jadi Kandang Banteng Meski Gibran Maju Pilpres

Kompas.com - 23/10/2023, 19:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku yakin perolehan suaranya di provinsi Jawa Tengah tidak akan tergerus, meski harus bersaing dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang telah dideklarasikan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga yakin bahwa provinsi Jawa Tengah tetap akan menjadi basis suara PDI Perjuangan, partai politik yang mengusungnya.

"Insya Allah yakin banget kalau itu (Jawa Tengah masih kandang banteng). Kalau Anda tanya kandang banteng, yakin banget," kata Ganjar saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (23/10/2023).

Baca juga: Diberi Ucapan Selamat oleh Ganjar Usai Dideklarasikan Cawapres, Gibran: Terima Kasih

Ganjar menilai, PDI Perjuangan kompak dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilres) 2024 mendatang.

Selain PDI-P, Ganjar juga optimistis dapat suara dari pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai pengusungnya, yang punya basis suara di Jawa Tengah.

"Ya insya Allah sih PDI Perjuangan kompak ya, partai lain ada PPP di sana juga di beberapa titik kuat," kata dia.

Ia melanjutkan, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hanura yang tidak punya kursi di parlemen juga terus bergerak untuk memenangkannya.

"Kawan-kawan relawan sekarang malah tambah semangat. Jadi insya Allah lah (suara tidak tergerus)," kata Ganjar.

Diketahui, Gibran telah diumumkan akan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini memprediksi akan ada perpecahan suara pemilih di Jateng ke Ganjar dan Gibran bila keduanya mencalonkan capres-cawapres di kubu yang berbeda.

Baca juga: Suara Warga Jateng Bakal Jadi Rebutan Ganjar dan Gibran dalam Pilpres 2024

"Akan ada himpitan besar antara segmen Ganjar dan Gibran. Karena kita tahu bahwa pemilih di Jateng ini punya hubungan historis ideologis dengan dua yang saya sebut tadi," ujar dosen Ilmu Pemerintaham FISIP itu, Senin.

Menurutnya, perpecahan suara pemilih juga bakal terjadi pada cawapres pasangan Ganjar, yakni Mahfud MD dengan cawapres pasangan Anies, yakni Cak Imin.

Sebab, Mahfud dan Cak Imin sama-sama tokoh Nahdliyin yang besar di Jawa Timur.

Baca juga: INFOGRAFIK: Akun TikTok Palsu Mencatut Ganjar, Tawarkan Jutaan Rupiah

Akhirnya, dengan kondisi suara pemilih di Jateng yang sebelumnya sudah tersegmentasi condong memilih Ganjar, kini warga Jateng memiliki pilihan sosok lain yang juga dikenal dari kalangan nasionalis, yakni Gibran, putra sulung Jokowi.

"Suara itu makin mahal, karena akan jadi rebutan. Dan kita tahu kalau Jateng itu kan tidak ada area yang gelap. Maksud saya, tidak ada pemilih di Jateng yang kira-kira tidak bisa diidentifikasi, karena kalau tidak PDI-P maka di luar itu. Klasik ya, tapi memang menurut saya Jateng itu terlalu kuat PDI-P," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com