Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Tak Hadiri Deklarasi Cawapres Prabowo, Sinyal Friksi Koalisi Indonesia Maju?

Kompas.com - 23/10/2023, 18:36 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi, menduga, ada perdebatan alot di internal Koalisi Indonesia Maju soal nama calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto.

Oleh karenanya, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, tak hadir ketika namanya diumumkan sebagai cawapres Prabowo pada Minggu (22/10/2023).

“Ketidakhadiran Gibran di deklarasi cawapres saya nilai sebagai indikasi terjadinya friksi koalisi di tubuh Koalisi Indonesia Maju,” kata Ari kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Menurut Ari, gemuknya koalisi pendukung Prabowo menyebabkan para elite parpol kesulitan menyamakan persepi dan mencapai kesepakatan soal nama cawapres.

Baca juga: Jokowi, Anwar Usman, Gibran, dan Kaesang Dilaporkan ke KPK

Seperti diketahui, Koalisi Indonesia Maju terdiri dari empat partai Parlemen yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi ini juga didukung dua partai non Parlemen yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.

Di internal Koalisi Indonesia Maju, ada nama-nama besar yang sebenarnya punya rekam jejak politik lebih lama dari Gibran. Nama-nama tersebut juga sempat masuk bursa cawapres Prabowo.

Misalnya, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSII) Erick Thohir yang namanya sejak lama disodorkan sebagai cawapres oleh PAN.

Ada pula Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Sekretaris Negara.

Baca juga: Bakal Duet pada Pilpres 2024, Prabowo Punya Harta Rp 2 Triliun, Gibran Rp 26 Miliar

Selain itu, ada sosok Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta yang pernah menjabat sebagai anggota sekaligus pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Salah satu tantangan yang dihadapi dari sebuah koalisi yang tambun adalah menyamakan persepsi dan kepentingan dan faktor Gibran menjadi pengganggu kesolidan di KIM,” ujar Ari.

Ari menilai, ketidakhadiran Gibran di acara deklarasi cawapres tak berhubungan dengan sopan santunnya sebagai politikus PDI Perjuangan. Sebab, manuver Gibran beberapa waktu belakangan menunjukkan manuver tajam dari putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

“Untuk relasinya dengan PDI-P, sudah tidak ada lagi kesantunan Gibran sebagai seorang kader terhadap partai yang membesarkan dirinya, saudara ipar (Wali Kota Medan Bobby Nasution) dan ayahnya (Jokowi),” tutur dosen Universitas Indonesia tersebut.

Sebelumnya, bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengumumkan nama Gibran sebagai bakal cawapres pendampingnya untuk Pemilu 2024. Nama Gibran diumumkan langsung usai para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju menggelar rapat di kediaman Prabowo, Minggu (22/10/2023) malam.

"Baru saja Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari delapan partai politik, yang dihadiri lengkap oleh ketum masing-masing dan sekjen masing-masing kita telah berembug secara final, secara konsensus, seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden," ujar Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan.

Terkait ketidakhadiran Gibran di deklarasi cawapres, Prabowo mengatakan, kakak kandung Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep itu sedang memimpin rapat di Solo

Halaman:


Terkini Lainnya

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com