Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Pemilu 2019 Ada 6 Aksi Serangan Teror, Tak Boleh Terulang pada 2024

Kompas.com - 17/10/2023, 12:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Negara Republik Indoensia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajaran agar memberi atensi agar tidak ada serangan teror selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kapolri menegaskan hal itu saat memberikan arahan dalam Kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023 yang digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

"Pada penyelenggaraan Pemilu 2019 terdapat enam aksi serangan teror dan ini tidak boleh terjadi pada Pemilu 2024," kata Listyo Sigit dalam arahannya.

Terlebih lagi, menurut dia, saat ini juga sedang terjadi perang antara Hamas dan Israel. Hal itu disebut bisa berdampak pada situasi dalam negeri.

Baca juga: Kapolri: Ada 5 Provinsi dan 85 Kabupaten/Kota dengan Kerawanan Tinggi pada Pemilu 2024

Oleh kerena itu, Listyo Sigit meminta jajarannya untuk melakukan tindakan pencegahan terkait terorisme selama pelaksanaan Pemilu 2024.

"Optimalkan preventif strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya, sehingga kita bisa memastikan, kita minimal kan, tidak ada letupan sekecil apa pun pada Pemilu 2024," ujarnya.

Selain itu, Kapolri juga meminta agar jajarannya melakukan koordinasi dan kolaborasi terkait tindak pidana pemilu.

Ia meminta penyelesaian tindak pidana terkait pemilu bisa dilakukan secara profesional dan transparan.

"Lakukan koordinasi, kolaborasi antar pilar Sentra Gakkumdu (Penegakkan Hukum Terpadu) agar penanganan pelanggaran serta penyelesaian tindak pidana Pemilu dapat dilakukan secara profesional, transparan, sehingga mendapatkan legitimasi dari masyarakat," katanya.

Baca juga: Polri Ungkap Ada 12 Wilayah Polda Jadi Prioritas Pertama karena Rawan pada Pemilu 2024

Selain itu, Kapolri juga memberi arahan soal potensi bencana alam saat pelaksanaan Pemilu 2024.

Eks Kabareskrim ini meminta jajarannya melakukan koordinasi dengan TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan stakeholder lainnya guna memetakan daerah rawan sehingga bencana dapat dimitigasi.

"Siapkan pula rencana antisipasi bekerja sama dengan penyelenggara Pemilu apabila nanti terdapat situasi bencana alam di suatu daerah, seperti contohnya mempersiapkan fasilitas pencoblosan di lokasi lokasi pengungsian," ujar Listyo Sigit.

Sebagaimana diketahui, Polri menggelar Operasi Mantap Brata dalam rangka mengamankan Pemilu 2024.

Dalam operasi itu akan diturunkan sebanyak 434.197 personel dari tingkat Mabes Polri dan Polda.

Baca juga: Pimpinan Komisi II DPR Sebut Putusan MK Tidak Berlaku di Pemilu 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com