Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Duet Prabowo-Khofifah

Kompas.com - 01/10/2023, 07:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAPAN reklame berukuran jumbo terpasang di sudut kota di Surabaya, Jawa Timur. Posisi dan gambarnya sangat menonjol, menyita perhatian siapa pun yang melihatnya.

Gambar Prabowo Subianto bersama Khofifah Indar Parawansa, sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024.

Saya menganggap papan reklame itu bukan uji coba. Juga bukan iseng-iseng dan kaleng-kaleng. Ia dibuat bukan sekadar keinginan sementara dengan maksud uji coba. Ia mewakili kesungguhan dan representasi kebenaran.

Masalahnya, waktu untuk mendaftar sebagai bakal capres-cawapres tinggal dua pekan. Durasi waktu yang singkat itu, terlampau pendek untuk sekadar iseng dan test the water.

Kini, mulai terkuak sudah misteri itu. Tersingkap sudah tirai teka-teki panjang itu: siapa pendamping Prabowo Subianto.

Pupus sudah harapan dan penantian Erick Thohir dan Airlangga Hartarto untuk menjadi pendamping Prabowo Subianto. Yang jelas, ide hanya dua poros dalam pemilihan umum presiden kali ini, hanyalah keinginan belaka. Tidak bakal terjadi.

Memilih pendamping dalam kontestasi pemilihan presiden, pada umumnya didasarkan pada pertimbangan utama, yaitu apakah ia mampu menarik gerbong pemilih untuk memenangkan kontestasi, dan apakah ia bukan justru pemegang liability untuk kalah lantaran rupa-rupa ikhwal.

Dalam tataran implementasi lapangan, biasanya, pertimbangan representasi geografis (jumlah penduduk) yang menjadi pertimbangan awal.

Setelah itu, pertimbangan segmen sosial mana yang diwakilinya, misalnya, organisasi besar yang memiliki pengaruh kuat di akar rumput. Bisa organisasi berbasis keagamaan atau kegiatan sosial kemasyarakatan.

Mengapa Khofifah?

Wanita aktivis yang memiliki segudang pengalaman pemerintahan ini, mewakili provinsi yang berpenduduk besar.

Ia Gubernur Jawa Timur. Ia juga merepresentasi organisasi keagamaan yang sangat besar dan berpengaruh, Nahdlatul Ulama, sekalian simbol kekuatan kaum perempuan, Muslimat, sebab ia ketua organisasi tersebut.

Deskripsi empirik yang dimiliki Khofifah tersebut, nampaknya membuat Prabowo Subianto yakin atas pilihannya pada Khofifah.

Lantas, kita pun semua bertanya, bagaimana dengan Erick Thohir, yang menurut berbagai versi konon adalah titipan Presiden Joko Widodo?

Prabowo Subianto, saya pikir, sudah berkalkulasi matang tentang itu, Tentu ia sudah menyiapkan jawaban dengan kalkulasi praktis untuk Presiden Jokowi. Mau menang atau kalah?

Lagi-lagi, kita semua bisa mengajukan pertanyaan berikut: apakah Khofifah sudah mendapat restu dan izin dari Presiden Joko Widodo?

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com