JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengungkap banyaknya kendala dalam program redistribusi tanah yang digagas pemerintah.
Dia bilang, proses redistribusi tanah kerap kali lambat karena terjadi konflik dengan sejumlah pihak.
“Di lapangan kami berkelahi, ini terjadi di Blora, terjadi di Pati,” kata Ganjar saat mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Baca juga: Kelakar Ganjar di Kuliah Kebangsaan UI: Tidak Yakin Diundang kalau Namanya Tak Ada di Survei
Ganjar bercerita, suatu waktu, dirinya pernah menangani kawasan yang tanahnya hendak diredistribusikan ke warga setempat.
Namun, tiba-tiba, datang suatu kelompok dari Jakarta yang mengaku hendak mengkoordinir proses redistribusi.
“Siapa kamu? Jari saya begini,” kata Ganjar sambil memperlihatkan gaya menujuk.
“Saya tim sukses,” lanjutnya mengingat kejadian yang telah lampau itu.
Ganjar tak mengungkap "tim sukses" yang dia maksud. Namun, menurutnya, kehadiran kelompok tersebut mengganggu proses redistribusi tanah.
“Apa kejadiannya? Masyarakat yang sudah puluhan tahun menggarap ini tiba-tiba dipindahkan, diisi orang lain. Ngamuklah saya,” kisah Ganjar.
“Enggak bisa, apa pun yang akan terjadi, ini enggak bisa, saya akan perjuangkan itu. Bertarung kita, ramai sekali pada saat itu,” lanjut mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Kala itu, kata Ganjar, dirinya tetap melanjutkan yang tengah ia kerjakan. Paling penting, buat dia, proses redistribusi tanah segera rampung dan sertifikat tanah dapat diberikan ke warga setempat.
“Silakan saya dilaporkan pada siapa pun, saya akan bela rakyat ini habis-habisan,” katanya.
Baca juga: Bicara Problem Hukum, Ganjar: Kalau Sistemnya Bagus tapi Aktornya Memble, Ya Tidak Jadi
Adapun Ganjar merupakan bakal capres PDI-P yang dideklarasikan pada April 2023. Hingga kini, pencapresan Ganjar didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan dua partai politik non Parlemen yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hanura.
Selain Ganjar, Prabowo Subianto juga telah dideklarasikan sebagai bakal capres Partai Gerindra. Prabowo didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan dua parpol non Parlemen yaitu Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gelora.
Ada pula Anies Baswedan yang dijagokan oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini terdiri dari Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.