Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat "Move On": Berpaling dari Anies karena Ditikung Cak Imin, Kini Dukung Prabowo?

Kompas.com - 18/09/2023, 05:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat berpindah haluan. Sempat menyendiri usai hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan dari bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan, partai bintang mercy itu dikabarkan sudah punya tambatan baru.

Demokrat disebut bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM), mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Meski sikap ini belum resmi, namun, kabar merapatnya Demokrat ke koalisi pendukung Prabowo telah diumumkan elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju.

Dukung Anies, ditukung Imin

Dukungan Demokrat mulanya ditujukan buat Anies Baswedan. Isyarat dukungan ini tampak sejak Anies dideklarasikan sebagai bakal capres oleh Partai Nasdem, Oktober 2022.

Demokrat pun resmi menyatakan dukungan buat mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada akhir Januari 2023. Bersamaan dengan itu, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut juga sepakat membentuk koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sejak saat itu, nama AHY santer dikabarkan jadi bakal cawapres yang potensial mendampingi Anies. Keduanya kerap tampil “mesra” di hadapan publik, pun baliho Anies-AHY banyak bertebaran di jalanan.

Baca juga: Zulhas Sebut Demokrat Gabung ke Koalisi Prabowo

Namun, akhir Agustus 2023, muncul kabar mengejutkan. Bukan AHY yang ditunjuk Anies jadi cawapres, melainkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Padahal, PKB sedianya telah berkoalisi dengan Partai Gerindra, mendukung pencapresan Prabowo.

Sementara, Demokrat mengeklaim, Anies sebelumnya telah meminta AHY buat jadi rekan duetnya. Penunjukan Cak Imin sebagai cawapres Anies disebut sebagai keputusan sepihak Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Merasa dikhianati, Jumat (1/9/2023), Demokrat resmi mencabut dukungan buat Anies, sekaligus hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak sidiq, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati, tidak memegang komitmen dan janji-janjinya," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Adapun Anies dan Cak Imin resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Sabtu (2/9/2023).

Pasangan Anies Baswedan (kiri)-Muhaimin Iskandar (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) ketika deklarasi bakal capres-cawapres dalam Pilpres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).Facebook Anies Baswedan Pasangan Anies Baswedan (kiri)-Muhaimin Iskandar (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) ketika deklarasi bakal capres-cawapres dalam Pilpres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Move on ke Prabowo?

Namun, Demokrat tak berlama-lama patah hati. Tiga hari setelah memutuskan berpaling dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, AHY mengaku sudah move on.

Putra sulung SBY itu menyebut, partainya membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi lain. Namun, ia menekankan, Demokrat akan tetap berpolitik mengusung cita-cita perubahan dan perbaikan.

“Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang visi kebangsaan dan etika politik,” kata AHY di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

PKS Beri Sinyal Agar Anies Mengalah pada Sudirman Said Terkait Pilkada DKI Jakarta

Nasional
MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

MPR Akan Temui JK-Boediono Rabu Lusa, SBY Pekan Depan

Nasional
KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

KPK Setor Uang Rp 59,2 M dari Kasus Dodi Reza Alex Noerdin Cs ke Negara

Nasional
Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Buka Fair and Expo WWF 2024 Bali, Puan: Peluang Bagus untuk Promosi

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

KPK Sita Rumah Mewah yang Dibeli Anak Buah SYL di Parepare

Nasional
PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

PDI-P Anggap Wajar Jokowi Bertemu dengan Puan

Nasional
MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

MK: Anwar Usman Tetap Adili Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya di PTUN

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep 'Link and Match'

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Singgung soal Konsep "Link and Match"

Nasional
MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

MK Didesak Larang Anwar Usman Putus Sengketa Pileg yang Libatkan Saksi Ahlinya

Nasional
Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Try Sutrisno Peringatkan Prabowo Jangan Ceroboh Tambah Kementerian

Nasional
Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Kakak SYL Disebut Dapat Duit Rp 10 Juta Per Bulan dari Kementan

Nasional
PDI-P Tak Bakal 'Cawe-cawe' dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

PDI-P Tak Bakal "Cawe-cawe" dalam Penyusunan Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Saksi Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Dititip Kerja di Kementan Jadi Asisten Anak SYL

Nasional
Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Gerindra: Revisi UU Kementerian Negara Akan Jadi Acuan Prabowo Susun Kabinet

Nasional
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com