JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dan wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadapi jalan terjal.
Anies dan Cak Imin baru "memulai" langkah mereka sebagai pasangan bakal capres-cawapres di Surabaya pada 2 September lalu.
Mereka diusung koalisi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Nasdem, PKB, dan PKS.
Meski menjadi pasangan bakal capres cawapres yang pertama kali mendeklarasikan diri, Anies dan Cak Imin belum berhasil merebut mayoritas hati masyarakat.
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pasangan Anies dan Cak Imin hanya meraup 16,5 persen dukungan publik.
Baca juga: 7 Poin Hasil Musyawarah Majelis Syuro PKS, Salah Satunya Dukung Anies-Cak Imin
Dukungan itu bersumber dari pendukung Nasdem dan PKS.
Suara mereka jauh tertinggal dibanding bakal capres yang diusung PDI-P Ganjar Pranowo dan capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Survei SMRC mensimulasikan Ganjar yang berdampingan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meraup 35,4 persen dukungan publik.
Pasangan mantan Gubernur Jawa Tengah dan Jawa Barat itu menang tipis dari Prabowo yang dipasangkan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pasangan Prabowo-Erick meraup dukungan 31,7 persen.
Baca juga: Survei SMRC: Anies-Cak Imin Belum Mampu Ungguli Ganjar dan Prabowo
Meski demikian, SMRC juga menyebut sebanyak 16,4 persen responden dalam survei ini tak memberikan jawaban.
Hasil survei ini merupakan pemetaan dukungan yang pertama dilakukan SMRC terhadap Anies-Muhaimin sehingga tidak bisa disimpulkan apakah deklarasi mereka pada awal September lalu berdampak positif atau negatif.
Meski hanya meraup 16,5 persen saat dipasangkan dengan Cak Imin, Anies secara individual berhasil meraup dukungan 20 persen responden.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, data itu menunjukkan bahwa suara Anies belum mengalami kenaikan.
Menurut Saiful, Anies tidak atau kurang memiliki pendukung independen. Suaranya sebesar 16,5 persen ketika berpasang dengan Cak Imin disokong pendukung partai politiknya.