Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja, Imam Prasodjo Dorong Pelibatan Unit Kerja Kreatif

Kompas.com - 20/05/2024, 14:29 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo mengatakan, pemerintah jangan hanya fokus pada penyerapan tenaga kerja di sektor formal. Sebab, data memperlihatkan bahwa sektor informal lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Hal itu dikatakan Imam menanggapi data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat ada sebanyak 9,9 juta anak muda Indonesia berusia 15 hingga 24 tahun atau Gen Z yang tidak bekerja atau bahkan mendapatkan pelatihan.

“Kenyatannya ya, bahkan dari sensus dari kapan pun itu selalu sektor informal lah yang menjadi katup pengaman,” kata Imam Prasodjo dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Minggu (19/5/2024).

“Kenyataannya sektor informal, ini sekitar, sensus aja kan sekitar 74 juta (pekerja) sedangkan sektor formal hanya 57 juta. Artinya, di bawah 50 persen yang sektor formal,” ujarnya lagi menegaskan.

Baca juga: Data BPS: 9,9 Juta Gen Z di Indonesia Tidak Bekerja atau Sekolah

Menurut Imam, ke depan seharusnya dipikirkan bagaimana memfasilitasi angkatan kerja milenial yang tidak bisa terserap pada sektor formal karena permasalahan ijazah atau akses pendidikan.

Dia mengatakan, salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah mempertemukan angkatan kerja yang mayoritas lulusan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan para pekerja kreatif untuk mendapatkan pendampingan.

“Justru dana-dana pemerintah, menurut saya ya, itu perlu juga menghubungkan dengan para champion ini, orang-orang kreatif yang ada di akar rumput. Mereka lah yang harusnya diberi kesempatan untuk ikut serta jadi pendamping-pendamping anak-anak milenial ini,” kata Imam.

"Kalau hal itu dilakukan artinya training-training itu tidak selalu harus training formal ya, yang harus dilakukan Kemenaker. Tetapi bisa jadi itu adalah anak-anak yang ikut terlibat dalam aktivitas-aktivitas unit-unit kerja kreatif para champion, para usahawan muda," ujarnya lagi.

Oleh karena itu, dia menyebut, pelatihan tidak hanya melalui jalur formal yang disediakan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tetapi bisa melibatkan orang-orang kreatif atau usahawan muda.

“Saya lihat datanya sejak sensus itu di bidang pertanian, kehutahan, perikanan itu justru yang paling banyak sekarang dibanjiri oleh tenaga kerja. di sinilah peran-peran sinergi antara pemerintah dengan para champion ini,” ujarnya.

Baca juga: 9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Dikutip dari laman Satu Data Kemenaker, pada Agustus 2023, BPS mendata bahwa 22,25 persen dari 44,7 juta anak muda golongan Gen Z tidak bekerja, menjalani pendidikan dan mendapat pelatihan (not in employment, education, and training/NEET).

"Dari 44,47 juta orang anak muda (usia 15 hingga 24 tahun) di Indonesia pada periode Agustus 2023, sekitar 22,25 persen termasuk dalam kategori NEET atau tidak bersekolah, tidak bekerja, juga tidak sedang mengikuti pelatihan," demikian yang tertulis dalam data BPS tersebut sebagaimana diberitakan Kompas.com sebelumnya.

Apabila dirincikan, anak muda yang paling banyak NEET justru ada di daerah perkotaan yakni sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta di pedesaan.

Kemudian apabila dilihat berdasarkan golongan umurnya, anak muda tergolong NEET paling banyak berada di usia 20 hingga 24 tahun, yakni sebanyak 6,46 juta orang dan usia 15 hingga 19 tahun sejumlah 3,44 juta orang.

Baca juga: 9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Sedangkan jika dilihat berdasarkan pendidikannya, anak muda tergolong NEET paling banyak merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA) yakni sebanyak 3,57 juta orang. Lalu, anak muda lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) mencapai 2,29 juta orang, lulusan sekolah menengah pertama (SMP) 1,84 juta orang, dan sekolah dasar (SD) jumlahnya 1,63 juta.

Kemudian, jumlah anak muda tergolong NEET lulusan universitas jenjang S1, S2, S3 ada sebanyak 452.713 orang. Sementara lulusan diploma ada 108.464 orang.

Kendati demikian, berdasarkan data BPS, persentase anak muda yang NEET tahun 2023 yakni 22,25 persen ini menurun sekitar 0,97 persen dibandingkan periode Agustus 2022.

Baca juga: Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Polisi Periksa 8 WNI Usai Tangkap Chaowalit Si Buron Nomor 1 Thailand, dari Ojol hingga Agen Sewa Kapal

Nasional
7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

7 Bulan Kabur ke Indonesia, Buronan Thailand Nyamar jadi Warga Aceh dan Bikin KTP Palsu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com