Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Biaya Kuliah Mahal, Anies: Mahasiswa Dipandang sebagai Sumber Dana

Kompas.com - 29/08/2023, 20:24 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengkritik biaya kuliah yang mahal saat mengisi Kuliah Kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.

Awalnya, Anies menyinggung industrialisasi pendidikan di sektor perguruan tinggi yang sudah dia tuliskan dalam sebuah artikel.

"Kalau boleh saya berbagi sedikit rekam jejak, saya menulis ini tahun 97, judulnya industrialisasi pendidikan tinggi dan saya mengkhawatirkan sekali," ujar dia.

Baca juga: Anies Harap Kampus Tak Alergi Undang Bacapres Paparkan Pemikiran

Gejala industrialsasi tersebut sudah tampak sejak puluhan tahun lalu.

Oleh karena itu, Anies menginginkan agar biaya kuliah yang mahal ini bisa diubah melalui pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah.

Dengan negara turun tangan memberikan dukungan biaya, pihak kampus tidak perlu pusing mencari anggaran untuk operasional dan program pendidikan yang mereka buat.

"Supaya apa? Pengelola universitas itu konsentrasi pada pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan bukan semata-mata pada aspek bisnis dari universitas ini," ujar dia.

"Kalau tidak, mahasiswa pun dipandang sebagai revenue streams, dipandang sebagai customer, sumber dana," kata Anies.

Anies mengatakan, tak bisa sepenuhnya menyalahkan rektor atau dekan kampus terkait mahalnya biaya perguruan tinggi.

Baca juga: Anies Sebut Kuliah Umum Sarana Tepat Umbar Pemikiran Jelang Pilpres

Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, kebijakan pembiayaan perguruan tinggi harus diubah dari kebijakan pemerintah pusat.

"Kalau itu tidak diubah, dekan rektor terkunci. Kami melihat ini harus diubah," ucap dia.

Menurut dia, negara tak perlu ragu mengeluarkan kebijakan pembiayaan yang mendukung biaya kuliah murah demi sumber daya manusia di masa depan yang semakin baik.


"Kami termasuk yang melihat perguruan tinggi dan pendidikan, semua pengeluaran negara untuk ini jangan dipandang sebagai biaya, tapi harus dipandang sebagai investasi," ucap Anies.

"Karena itu kita tidak usah ragu mengeluarkan anggaran yang cukup agar PT bisa menjadi tempat untuk pendidikan tempat untuk pelatihan dalam artian untuk saintifik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com