Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hashim Sempat Ragu Bawa Budiman Sudjatmiko ke Prabowo, Ingat Hoaks Ratna Sarumpaet

Kompas.com - 11/08/2023, 11:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo bercerita bagaimana ia membawa politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko untuk bertemu Prabowo Subianto pada Juli lalu.

Mulanya, Hashim mengaku ragu membawa Budiman ke Prabowo lantaran khawatir Budiman berlaku serupa Ratna Sarumpaet pada 2018.

"Saya yang bawa ke Pak Prabowo karena waktu itu saya dengar Pak Budiman mau dukung Pak Prabowo," kata Hashim saat menjadi pembicara di acara pembekalan relawan Prabowo, secara daring, Kamis (10/8/2023).

"Saya ragu-ragu, apakah ini benar atau tidak. Aduh jangan-jangan ada hoaks. Saya ingat hoaks yang namanya Ratna Sarumpaet," ujar dia lagi.

Baca juga: Adian Napitupulu Ungkap Banyak Aktivis 98 Kecewa dengan Budiman Sudjatmiko Usai Temui Prabowo

Saat itu, menurut dia, Ratna membohongi Prabowo dengan narasi telah dianiaya.

Prabowo saat itu sempat ikut menyebarluaskan informasi penganiayaan terhadap Ratna, tetapi kemudian Ketua Umum Gerindra ini meminta maaf karena ikut menyebarluaskan kabar bohong tersebut.

"Pak Prabowo secara sengaja dijebak. Saya bisa katakan, saya saksi hidup Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu dan Pak Prabowo sampai sekarang menyesal," ungkap adik Prabowo ini.

Berkaca hal itu, sempat timbul keraguan di diri Hashim. Ia bertanya dalam dirinya apakah Budiman yang akan dia bawa ke Prabowo akan turut menjebak Prabowo nantinya atau tidak.

Akan tetapi, akhirnya Hashim percaya bahwa Budiman sungguh-sungguh ingin bertemu dan mendukung Prabowo.

Baca juga: Hashim Yakin Budiman Sudjatmiko Ikhlas Dukung Prabowo di Pilpres 2024

 

"Menurut dia (Budiman) untuk saat ini masa depan yang akan rentan dan rawan dan penuh bahaya untuk bangsa Indonesia, dia berkesimpulan Prabowo adalah pemimpin yang tepat. Capres yang tepat dibandingkan yang lain-lain. Itu kata dia," ujar Hashim.

Ia lantas mengungkap kemungkinan Prabowo dan Budiman berada dalam satu panggung yang sama.

Momen itu, menurut Hashim, menjadi penanda bahwa Budiman mendukung secara resmi Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Budiman Sudjatmiko bertemu Prabowo di kediaman Prabowo pada Selasa (18/7/2023).

Budiman mengaku terbiasa bersilaturahmi atau komunikasi dengan siapa saja, termasuk tokoh politik seperti Prabowo.

"Ngobrol dengan orang-orang partai DPP juga biasa aja. Masih komunikasi kok, jadi enggak ada masalah," kata Budiman saat dihubungi, Kamis (20/7/2023).

Ia juga menekankan bahwa diskusi dengan siapa pun merupakan hal biasa yang ia lakukan.

Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Budiman Sudjatmiko yang Temui Prabowo Subianto

Meskipun, ia juga tak menampik adanya aturan partai yang mengharuskan kebebasan Budiman sebagai kader PDI-P dibatasi.

"Diskusi dengan banyak kalangan itu biasa. Baik yang terekspos dan tidak terekspos," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com