Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Saya Warga Biasa, Merepotkan kalau Bertemu Presiden Tiap Waktu

Kompas.com - 04/08/2023, 14:24 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengatakan, usai purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta, dirinya tak lagi menduduki jabatan di pemerintahan.

Oleh karenanya, menurut Anies, wajar jika kini ia tak banyak bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

“Karena memang sesudah itu saya sebagai warga negara biasa, ngerepoti nanti malah. Anda juga kan gitu, masa ketemu presiden tiap waktu?” kata Anies di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (3/8/2023) malam, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Ganjar dan Prabowo Terus Dekat dengan Jokowi, Anies: Sesuatu yang Normal

Ketika menjabat sebagai gubernur, kata Anies, pekerjaan membuatnya kerap kali bertemu presiden.

Namun, setelah lengser dari kursi DKI-1, Anies menyebut dirinya hanya warga negara biasa sehingga wajar jika jarang berjumpa dengan kepala negara.

“Saat ini saya warga negara biasa, ya seperti Anda juga,” ujar Anies.

“Jadi itu sesuatu yang normal dan ketika saya selesai bertugas, saya pamit sama presiden bulan November kemarin, ya itulah pertemuan kita yang terakhir,” lanjutnya.

Baca juga: Beda dari Ganjar-Prabowo, Anies Sebut Terakhir Kali Bertemu Jokowi Saat Pamitan

Anies pun menilai lumrah jika bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, lebih intens bertemu Jokowi.

Sebab, Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Tugas-tugas tersebut, menurut Anies, mengharuskan Ganjar dan Prabowo untuk bekerja bersama dan lebih banyak bertemu presiden.

“Kalau Pak Prabowo namanya Menteri Pertahanan, ya otomatis banyak aktivitas bersama dengan presidennya sebagai atasan,” kata Anies.

“Sama, Pak Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah yang tentu saja kalau presiden ke Jawa Tengah ya beraktivitas bersama,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.

Sebagaimana diketahui, Anies merupakan bakal capres yang hendak diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Pemilu 2024.

Koalisi tersebut terdiri dari dua partai oposisi yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu partai pendukung pemerintahan Jokowi, Partai Nasdem.

Sementara, Ganjar Pranowo merupakan bakal capres dari PDI-P. Pencapresan Ganjar sejauh ini didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Hanura, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Baca juga: Airlangga Tegaskan Golkar Tak Mungkin Dukung Anies

Adapun Prabowo Subianto rencananya diusung sebagai capres oleh Partai Gerindra yang bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Belum lama ini, Prabowo mendapat dukungan dari Partai Bulan Bintang (PBB).

Dibandingkan dengan Anies, sosok Ganjar dan Prabowo memang lebih kerap terlihat bersama dengan Jokowi. Ganjar dan Prabowo berulang kali mendampingi kepala negara melakukan kunjungan kerja.

Keduanya juga tak sekali dua kali menggelar pertemuan empat mata dengan presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com